Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Republik
Indonesia (RI) baru saja meresmikan Museum Nasional Penanggulangan
Terorisme di wilayah kantor BNPT, Sentul, Bogor, Selasa (16/6).
Kegiatan ini sekaligus memperingati hari ulang tahun (HUT) BNPT RI
ke-16. Adapun tema yang diangkat pada HUT kali ini, yaitu “Gelorakan
Anti Kekerasan, Indonesia Damai Menuju Indonesia Emas”.
Turut hadir dalam acara tersebut mitra kerja BNPT, yaitu Wakil Ketua
Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni. Dalam kesempatan ini, politikus
NasDem tersebut mengapresiasi kinerja BNPT di bawah kepemimpinan
Komjen Pol Mohammed Rycko Amelza Dahniel.
Ke depan, Sahroni juga berharap agar BNPT dapat terus bekerja maksimal
dalam mengamankan Indonesia dari ancaman teroris.
“BNPT merupakan mitra kerja Komisi III yang memiliki capaian kinerja
yang sangat cemerlang. Misal saja kalau kita lihat dari paparan
terakhir Pak Rycko, bahwa BNPT berhasil meredam segala potensi tindak
terorisme di negeri ini, dalam kurun waktu hampir 2 tahun terakhir.
Clear and clean tidak ada satupun tindak terorisme yang berhasil
pecah. Saya yakin itu semua akibat kinerja BNPT yang selalu waspada
dan terus berinovasi. Pencapaian ini merupakan bukti bahwa Pak Ketua
BNPT memang benar-benar ganas menumpas teroris,” ujar Sahroni dalam
keterangan, Selasa (16/7).
Selain itu, Sahroni juga berharap Museum Nasional Penanggulangan
Terorisme ini dapat menjadi wadah edukasi bagi masyarakat luas.
Sahroni menitipkan pesan agar pintu museum tersebut dibuka lebar untuk
masyarakat.
“Museum juga bagus sekali, saya sudah visit tadi. Banyak sejarah dan
inovasi BNPT yang sangat edukatif. Makanya saya tadi titip agar museum
ini dibuka seluas-luasnya untuk masyarakat. Biar bermanfaat dan
masyarakat jadi lebih tahu sejarah dan kinerja penanggulangan
terorisme kita,” tambah Sahroni.
Terakhir, Sahroni tidak lupa mengingatkan BNPT untuk selalu waspada
terhadap segala bentuk ancaman terorisme dan radikalisme.
“Namun BNPT jangan pernah melonggarkan kewaspadaan. Kita tidak pernah
tahu ancaman datang dari mana. Jadi tetap senyap, dan redam segala
potensi ancaman,” tutup Sahroni.