Tanjungpinang – Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah Kota Tanjungpinang, Muhammad Yatim, hadir dalam acara sosialisasi dan peluncuran Kampung Moderasi Beragama yang diadakan di Aula Kecamatan Bukit Bestari. Dalam acara ini, dua kampung, yaitu Kampung Nusantara di Kelurahan Sei Jang dan Kampung Kelam Pagi di Kelurahan Dompak, resmi diumumkan sebagai kampung moderasi beragama.
Muhammad Yatim memberikan apresiasi yang tulus atas terselenggaranya acara peluncuran ini oleh Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tanjungpinang. Ia menilai moderasi beragama telah berkembang positif di Kota Tanjungpinang, dengan bukti bahwa umat beragama di wilayah ini telah mampu saling memahami dan menghormati satu sama lain dalam menjalankan ibadah masing-masing.
“Kita dapat melihat bagaimana umat beragama di sini telah hidup berdampingan dalam kedamaian, saling menghormati, dan menghargai perbedaan keyakinan,” ujar Muhammad Yatim dalam keterangannya, Minggu (5/8).
Lebih lanjut, Muhammad Yatim berharap bahwa Kampung Moderasi Beragama yang baru diluncurkan ini akan menjadi contoh nyata dan teladan dalam memupuk toleransi di antara umat beragama. Ia optimis bahwa proyek ini dapat menjadi titik awal untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan di Kota Tanjungpinang.
Pendapat senada juga diungkapkan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Tanjungpinang, Ahmad Husein. Menurutnya, moderasi umat beragama merupakan salah satu program utama dari Kementerian Agama. Ia menjelaskan bahwa konsep Kampung Moderasi Beragama bukanlah untuk memoderasi agama, tetapi untuk menghidupkan kembali nilai-nilai luhur yang sesuai dengan budaya lokal masyarakat.
“Moderasi beragama dalam konteks ini merujuk pada upaya menghidupkan kembali nilai-nilai kearifan lokal dan budaya yang ada di daerah kita. Ini adalah langkah penting dalam membangun harmoni dan kesatuan di tengah masyarakat yang beragam keyakinan,” jelas Ahmad Husein.
Acara peluncuran Kampung Moderasi Beragama ini menjadi langkah awal yang diharapkan akan membawa dampak positif dalam memperkuat kerukunan antar umat beragama di Kota Tanjungpinang. Dengan semangat moderasi dan toleransi, diharapkan masyarakat setempat dapat terus mengembangkan lingkungan yang harmonis dan penuh kasih sayang, tanpa memandang perbedaan agama.