Ambon – Toleransi harus terus dipupuk dan dibangun di segala lini masyarakat. Pun di kantor-kantor kementerian dan lembaga pemerintah. Hal itulah yang mendasari Kepolisian Daerah (Polda) Maluku berencana akan membangun pura atau tempat ibadah umat Hindu di Markas Polda Maluku sebagai wujud toleransi.
“Kami sangat antusias untuk membangun Pura di Mapolda Maluku sebagai wujud toleransi beragama di Provinsi Maluku yang dapat menjadi laboratorium toleransi beragama bagi Indonesia,” kata Wakapolda Maluku Brigjen Pol Stephen M. Napiun, di Ambon, Selasa (30/5/2023).
Wakapolda mengaku juga akan melibatkan seluruh pihak dalam kepanitiaan. Karena itu, Wakapolda melakukan kunjungan silaturahmi dengan umat Hindu di Kota Ambon
“Kunjungan kami hari ini bertujuan untuk menjalin silaturahmi dengan umat Hindu yang ada di Maluku khususnya di Kota Ambon,” kata Brigjen Napiun.
Selain melaksanakan silaturahmi, kunjungan Wakapolda juga ingin mendengar saran, masukan dan pendapat terkait rencana pembangunan Pura di Markas Polda Maluku.
Pembimas Hindu, Ida Bawati mengapresiasi rencana pembangunan Pura di Mapolda Maluku. “Kami mendukung rencana dibangunnya Pura di Mapolda Maluku,” ucapnya.
Tidak hanya Ida Bawati, salah satu tokoh umat Hindu, Nugroho berharap dengan dibangunnya Pura di Mapolda Maluku, dapat meningkatkan ketakwaan terhadap anggota Polri, khususnya umat Hindu.
“Kami juga menyarankan agar dalam proses pembangunan Pura di Mapolda Maluku, ada hal-hal yang mutlak dan tidak boleh dihilangkan demi pembangunan Pura itu sendiri,” ujar Nugroho.
Sebelumnya di Mapolda Maluku telah dibangun dua rumah ibadah yaitu Mushalla Ar Rahman dan Gereja Oikumene Uria yang merupakan gagasan dan wujud nyata kepedulian Kapolda Irjen Pol Lotharia Latif dalam mewujudkan toleransi beragama.
Kedua rumah ibadah itu merupakan simbol toleransi beragama di lingkungan Markas Polda Maluku. Dengan didirikannya kedua rumah ibadah umat Islam dan Kristen ini dibandingkan fasilitas lainnya, merupakan wujud dan aksi nyata Kapolda dalam membangun toleransi beragama yang dimulai dari personel Polda Maluku.
“Kedua tempat ibadah tersebut strategis dan penting sebagai dasar untuk membentuk karakter, sikap dan perilaku anggota agar dalam menjalankan tugasnya selalu ingat Tuhan dan melaksanakan tugas terbaik dan menghindarkan melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak terpuji,” kata Kapolda Maluku Irjen Lotharia Latif.
Kedua tempat ibadah tersebut saat ini telah digunakan oleh anggota. Banyak juga warga yang kagum dengan keindahan eksterior dan interior yang mencerminkan kerukunan antar umat beragama di Maluku.