Tangerang – Kementerian Agama Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melalui seksi Bimas Islam mengadakan kegiatan Sosialisasi dan Launching Kampung Moderasi Beragama (KMB) 2023 Binaan Penyuluh Agama Islam di Vihara Avalokitesvara Pondok Cabe, Jalan Pondok Cabe Raya, Pamulang, Rabu (12/7/2023).
Diawali dengan pembacaan doa dari semua unsur agama secara bergantian dari tokoh agama Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu, dan Konghucu, yang semuanya berdoa agar Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan keberkahan dan kedamaian bagi bangsa Indonesia, khususnya Kota Tangerang Selatan.
Acara ini turut dihadiri oleh Wali Kota Tangsel yang diwakili staf khusus, Heli Slamet, Kasubdit Penyuluh Agama Islam Kemenag RI, Amirullah, Kasi Bimas Islam, Rizki Waludin, Camat Pamulang, Mukroni, Ketua FKUB Tangsel, Fakhrudin, Ketua MUI Tangsel yang diwakili Ahmad Sofyan, jajaran Forkopincam, para Kepala KUA, tokoh agama Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu, dan Konghucu, serta ratusan undangan dari unsur masyarakat Kecamatan Pamulang.
Dalam sambutannya, Kasubdit Penyuluh Agama Islam Kemenag RI, Amirullah menyampaikan, Kampung Moderasi Beragama menjadi mercusuar harapan dan inspirasi dalam sebuah upaya memperbaiki dan menjaga hubungan antar keyakinan umat beragama.
“Kampung Moderasi Beragama (KMB) merupakan inisiatif luar biasa dari Kementerian Agama RI untuk mempromosikan harmoni dan toleransi keagamaan, yang menunjukkan nilai-nilai saling menghormati, memahami, dan bekerja sama di antara kelompok agama yang beragam,” ujar Amirullah dalam keterangannya, Rabu (12/7).
Kampung Moderasi Beragama ini, kata Amirullah, merupakan contoh bagi komunitas lain di seluruh negara dan di luar sana yang menunjukkan bahwa kehidupan bersama yang damai adalah mungkin. Meskipun dunia dipenuhi dengan keragaman umat beragama. Untuk membumikan moderasi beragama dibutuhkan pemahaman dan kolaborasi yang seragam antara penduduk desa, pemerintah setempat dan tokoh beragama.
“Moderasi Beragama bukan hanya suasana rukun antar pemeluk agama, tetapi memberikan edukasi dan bimbingan kepada masyarakat agar kerukunan tertanam dalam kesadaran masyarakat. Sehingga kerukunan yang tercipta, sikap toleransi yang tampak, memang benar-benar tumbuh dari kesadaran masing-masing individu, bukan sekedar karena ada instruksi dari pemerintah dan formalitas belaka,” terangnya.
Hal senada juga disampaikan staf khusus Wali Kota Tangsel, Heli Slamet. Dirinya menyambut baik dan berharap sosialisasi dan launching Kampung Moderasi Beragama ini menambah keharmonisan antar masyarakat lintas agama di Kota Tangsel.
“Ini merupakan langkah penting dalam membangun harmonisasi dan pemahaman keagamaan dalam masyarakat. Wilayah Pondok Cabe Udik yang menjadi percontohan ini menjadi bukti nyata akan kekuatan saling menghormati, dialog, dan kerjasama antara komunitas keagamaan yang berbeda,” ungkapnya.