Wujud Perdamaian, Arab Saudi dan Iran Sepakat Stop Kirim Senjata ke Houthi Yaman

Jakarta – Arab Saudi dan Iran telah sepakat menghentikan permusuhan dan kembali menjalin kerjasama bilateral kedua negara. Sebagai wujud komitmen perdamaian itu, kedua negara sepakat menghentikan pengiriman senjata senjata ke Houthi Yaman.

Pejabat kedua negara, mengatakan, Iran akan menekan sekutunya, Houti untuk mengakhiri serangan terhadap Arab Saudi. Selain itu, Arab Saudi juga mengharapkan Iran menghormati embargo senjata PBB yang bertujuan mencegah pengiriman senjata ke kelompok Houti untuk menyerang Kerajaan Saudi.

Dikutip dari Wall Street Journal, seorang pejabat AS mengaku kesepakatan antara Arab Saudi dan Iran ini seperti uji kertas lakmus, apakah keduanya akan berjalan searah atau tidak. Meski keduanya telah sepakat, namun keduanya masih akan tetap waspada.

“Kesepakatan Saudi-Iran memulihkan hubungan diplomatik memberikan dorongan untuk prospek kesepakatan (Yaman) dalam waktu dekat, sementara pendekatan Iran terhadap konflik akan menjadi semacam ujian lakmus untuk keberhasilan kesepakatan diplomatik minggu lalu,” ujar seorang pejabat AS yang dikutip oleh Wall Street Journal, Kamis (16/3/2023).

Pekan lalu, telah dilakukan pertemuan antara pejabat Arab Saudi dan Iran yang diinisiasi oleh China. Dalam pertemuan tersebut, Arab Saudi dan Iran sepakat untuk berdamai, setelah hubungan diplomatik mereka terputus selama 7 tahun. Salah satu wujud komitmen perdamaian tersebut, Irak telah setuju untuk menghentikan pengiriman senjata ke kelompok Houti di Yaman.

Selain itu, tahun lalu, PBB juga telah menginisiasi gencatan senjata di Yaman untuk mengurangi eskalasi antara Arab Saudi dan kelompok Houti di Yaman. Namun seruan tersebut hanya berlangsung selama 6 bulan. Houti menolak seruan untuk de-eskalasi dan perpanjangan gencatan senjata. Investigasi yang dilakukan oleh Inspektur PBB, berulang kali telah melacak pengiriman senjata yang disita kembali ke Iran.

Grundberg, utusan khusus PBB untuk Yaman telah melakukan diplomasi ke Riyadh dan Teheran dalam upaya mengakhiri perang di Yaman. Hossein Amir Abdollahian, Menteri Luar Negeri Iran menyatakan kepada Grundberg bahwa Teheran siap berbuat lebih banyak untuk membantu mengakhiri konflik di Yaman.