Surabaya – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) provinsi Jawa Timur bidang Pemberdayaan Pemuda dan Perempuan menggelar Workshop Video Festival sebagai bagian BNPT tingkat SMA sederajat untuk menangkal gerakan terorisme di kalangan generasi muda.
Kabid Pemberdayaan Pemuda dan Perempuan FKPT Jatim Dr Hesti Armiwulan mengatakan bahwa kegiatan yang bertema “Di Bawah Sang Merah Putih” ini bertujuan untuk memberikan pemahaman berkaitan dengan teroris dan nasionalisme kepada siswa SMA/SMK yang akan mengikuti lomba pembuatan video pendek nasional BNPT di Jakarta pada bulan November mendatang.
“Tahun lalu sudah diadakan lomba video pendek nasional. Namun peserta tidak diberi pemahaman terlebih dahulu tentang apa itu terorisme Workshop ini digelar untuk memberikan edukasi terhadap muatan materi anti terorisme,” kata Hesti.
Untuk itu menurut Hesti, workshop ini sengaja diberikan sebelum para siswa mulai turun lapangan dan memproduksi film pendek yang akan dilombakan di tingkat nasional nantinya. “Bekal ini penting agar pemahaman anak terhadap terorisme tidak salah kaprah. ujar wanita yang berprofesi sebagai dosen ini.
Berkaca dari pengalaman lomba tahun lalu itulah, film yang muncul dari tangan-tangan pelajar umumnya justru mengarah pada gambaran ekstrim terorisme. Padahal, film tentang terorisme tidak selalu harus mengangkat tentang bom, perang atau bunuh diri. Sebaliknya, pemahaman terorisme bisa diambil dari sudut pandang nasionalisme atau tentang keberagaman.
“Yang kami harapkan dari film mereka adalah gambaran untuk mencintai Indonesia. Merajut dan merawat keberagaman yang ada di dalamnya. Sehingga tidak selalu filmnya tentang kekerasan atau bom bunuh diri,” tuturnya.
Karena kesalahan persepsi tentang pencegahan terorisme, dikhawatirkannya justru menjadi propaganda terhadap radikalisme. Lebih-lebih sasaran dalam program ini adalah anak-anak usia produktif yang juga menjadi sasaran gerakan radikal. Karena langkah pencegahan itu tidak harus melihat teror atau radikalnya.
“Tapi dengan menumbuhkan jiwa nasionalisme. Untuk itu dengan diadakannya lomba ini kami ingin melakukan pencegahan doktrin-doktrin radikalisasi terhadap mereka. Selain itu bisa dijadikan ajang menumbuhkan kreativitas dan nasionalisme bagi mereka,” ujarnya mengakhiri.
Peserta workshop kali ini berasal dari 24 kabupaten/kota yang ada di Jawa Timur. Acara workshop ini menghadirkan dua tokoh muda dalam bidang perfilman yakni Ratrikala Bhre Aditya dari Miles Production yang selama ini dikenal sebagai Asisten Sutradara film “Ada Apa Dengan Cinta 2” dan “Pendekar Emas”.
Tokoh film lain yang dihadirkan dalam workshop tersebut adalah Annisa Putri Ayudya yang selama ini dikenal sebagai aktris film berjudul “Bangkit” dan “Guru Bangsa : Tjokroaminoto” yang juga pernah menjadi Putri Intelegensia Indonesia 2011.
Keduanya akan memberikan materi mengenai tata cara pembuatan film dan pengalamannya selama menjadi pemeran film kepada para pelajar tersebut agar dapat menghasilkan video-video yang bermutu yang akan dilombakan di tigkat nasional.