MARAWI – Seorang warga negara Indonesia (WNI) yang diduga merupakan anggota militan radikal ditangkap otoritas keamanan Filipina di Kota Marawi pada Rabu (1/11/2017).
Pihak militer Filipina sebagaimana dikutip GMA News TV, WNI yang tidak disebutkan namanya itu bisa berbicara bahasa Filipina dan mengaku warga Kota Cagaya de Oro.
“Ia saat ini sedang diinterogasi oleh penyidik kepolisian,” ujar Wakil Komandan Joint Task Force Ranao, Kolonel Romeo Brawner Jr, sebagaimana dilansir dari Inquirer, Rabu (1/11/2017).
WNI itu ditangkap Barangyay Peace Action Team lalu menyerahkannya ke Kepolisian Marawi. GMA News Online melansir, WNI itu sempat berlatih dengan kelompok militan Maute di Piagapo.
Muncul laporan yang menjelaskan bahwa WNI itu mengklaim dirinya berhasil kabur usai membunuh dua rekannya. Jurubicara Angkatan Bersenjata Filipina Mayor Jenderal Restituto Padill mengatakan, WNI dimaksud juga sempat mencoba melarikan diri ketika ditangkap.
Para anggota militan yang berasal dari luar Filipina diduga memang ikut bergabung dengan kelompok Maute dan Abu Sayyaf saat menggempur Marawi selama lima bulan terakhir ini.
Sementara itu operasi di Marawi resmi berakhir pada pekan lalu. Lebih dari 900 anggota militan radikal, 165 pasukan keamanan dan 45 warga sipil tewas akibat serangan teroris tersebut. Selain menyebabkan korban jiwa, lebih dari 400 ribu warga Marawi juga kehilangan tempat tinggalnya dan terpaksa mengungsi di sejumlah wilayah.