sumber : news.detik.com

Wiranto: Waspadai Petempur ISIS Kembali ke Indonesia

Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto menyatakan, banyak anggota ISIS yang direkrut dari berbagai negara mulai dipulangkan, termasuk Indonesia.

“Kita harus mewaspadai kembalinya petempur ISIS itu,” ungkap Menko polhukam di kepada wartawan di kantor Kementerian Ristek Dikti, Rabu (17//2017).

Wiranto mengakui bahwa perkembangan global kurang menguntungkan banyak negara, termasuk Indonesia. Ada banyak hal penting, termasuk serangan tentara Amerika Serikat (AS) ke Suriah dan dampaknya ada tataran gerakan terorisme. Ada peruibahan dari konvergensi jadi divergensi.

“Jika dulu ISIS mengundang para petempur dari beberapa negara untuk beraksi di Timur Tengah, kini para petempur itu disebarkan kembali ke negara masing-masing. Mereka yang kembali itu sudah kena cuci otak ideologi kekerasan,” imbuh Wiranto.

Selain itu, dia juga mengkhawatirkan munculnya kekuatan ISIS di Asia Tenggara salah satunya di Filipina Selatan yang memiliki indikasi gerakan kekerasan radikal yang kuat. Ini akan menjadi ISIS basis baru dan bisa mengembangkan basis eksistensi.

“Salah satu daerah yang disasar dan ideal adalah di perairan Sulu di Filipina Selatan, karena faktor geologisnya memungkinkan. Sebenarnya sudah ada satu gerakan islam yang radikal, tapi belum bisa dibasmi oleh negara bersangkutan,” uja Wiranto.

Di Filipina ada kelompok Abu Sayyaf yang seringkali menyandera nelayan Malaysia dan Indonesia untuk meminta tebusan. Kegiatan penyanderaan itu dapat mendukung keuangan jaringannya.

“Kenapa Abu Sayyaf dianggap ISIS sebagai personel yang dapat membantu membangun basis? Hidupnya mereka menyandera nelayan dari Indonesia dan Malaysia. Jadi sebenarnya itu ideologi untuk mempertahankan hidup yaitu menyandera,” pungkasnya.