Jakarta – Tentara Nasional Indonesia (TNI) belum berencana mengirimkan pasukan ke Filipina untuk memerangi pemberontak Maute di Marawi dalam waktu dekat. Hal itu ditegaskan Menkopolhukkam Jenderal TNI (Purnawirawan) Wiranto di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (3/6/2017).
Walau demikian, pihaknya sedang menyelesaikan berbagai rencana tersebut dan TNI sudah bergerak melakukan patroli maritim bersama otoritas keamanan Filipina. “Untuk mengirim pasukan ke sana tidak gampang kan. Perlu ada persiapan, baik persiapan konstitusional, persiapan legislasinya maupun persiapan berupa suatu penyamaan prosedur operasi bersama,” katanya.
Diakuinya, mempersiapkan pengiriman pasukan ke negara lain cukup sulit prosedurnya. “Itu tidak mudah. Jadi kita tunggu sejauh mana, jadi jangan sampai ada isu Indonesia sudah mengirimkan pasukan ke sana. Belum. Kami sedang merancang suatu yang baik,” katanya.
Pihaknya juga menghargai tawaran Filipina agar TNI bisa masuk ke Marawi untuk memerangi gerombolan bersenjata Maute. “Itu patut kita hargai karena mereka menghargai Indonesia sebagai negara yang mempunyai kemampuan untuk melakukan suatu operasi perkotaan seperti itu,” katanya.
Dikatakan, saat ini pihaknya masih merancang prosedur operasi bersama dalam memerangi pemberontak Maute. “Sekarang sedang kami rancang bersama bagaimana melakukan suatu prosedur operasi bersama, apakah latihan, atau operasinya, sedang digarap TNI AD, TNI AL, TNI AU,” katanya.
Wiranto mengaku komunikasi dengan Filipina terus menerus dan operasi bersama perlu persiapan waktu.
Dia juga mengaku Presiden Joko Widodo belum menyetujui rencana pengiriman pasukan TNI ke Marawi.