Jakarta – Menteri Koordinator (Menko) Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Wiranto mengatakan, langkah Kepolisian Republik Indonesa (Polri) melalui Densus 88 Antoteror menangkap terduga teroris sudah tepat. Itu merupakan tindakan preventif atau pencegahan sebelum aksi teror,
Menurut Menko Polhukam, aksi teror kelompok terorisme tidak mengenal waktu dan tempat. Ketika melihat ada yang lengah, di situlah mereka akan beraksi. Karena itu, polisi terus memburu teroris yang hendak melakukan aksinya. Polri harus bisa menjaga keamanan dan kenyamanan menjelang umat Islam merayakan Idul Fitri.
“Aparat keamanan harus selalu waspada sepanjang waktu dan setiap saat terhadap serangan terorisme. Karena, teroris itu tidak pernah libur, termasuk ketika umat Islam merayakan Idul Fitri. Jangan pernah berpikir bahwa teroris juga akan libur pada perayaan Idul Fitri,” kata Wiranto kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (20/6/2017).
Wiranto pun meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaanya terhadap semua tindakan terorisme yang ada di sekitar. Peran masyarakat sangat penting sebagai peringatan dini terorisme sebelum aksi benar-benar terjadi. Apalagi yang menjadi korban dari serangan teroris itu tidak hanya aparat keamanan.
“Ya, serangan terorisme itu kan tidak hanya kepada aparat keamanan. Beberapa negara justru lebih banyak korbannya masyarakat sipil kan. Di Indonesia juga terjadi seperti itu. Jadi masyarakat harus lebih waspada dan membantu aparat keamanan untuk menjaga lingkungan sekitar,” jelasnya.
Menko Polhukam meminta masyarakat segera melaporkan bila melihat ada yang mencurigakan di sekitar tempat tinggal. Kecepatan masyarakat dalam melapor akan memudahkan aparat dalam melakukan pencegahan. Dengan kerja sama yang solid atara masyarakat dan aparat, ruang gerak terorisme akan makin sempit.
“Tapi, jika masyarakat bersikap acuh tak acuh bila ada yang datang malam-malam, kemudian kegiatannya juga tidak jelas, apalagi sampai bawa bungkusan-bungkusan mencurigakan dibiarkan, ya itu namanya kita tidak waspada. Cara seperti itu harus segera dihilangkan,” pungkas Wiranto.