NUSA DUA — Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Purn TNI Jenderal Wiranto hari ini (10/08/2016) bertempat di Gedung Gamelang Sofitel Hotel Nusa Dua Bali membuka secara resmi the Second International Meeting on Counter Terrorism yang dihadiri oleh negara-negara ASEAN dan sejumlah negara barat, antara lain Amerika Serikat, Australia, Perancis, Rusia dan lain lain.
Menkopolhukam menegaskan bahwa tidak ada satupun orang yang bisa bebas dari ancamam teroris, oleh karena itu menjadi tanggung jawab kita semua untuk menanggulangi hal tersebut. Terorisme yang sudah mengambil lintas batas khususnya setelah munculnya ISIS di Irak dan Suriah menuntut kita bekerja secara efektif karena fenomena ini akan terus berkembang melalui berbagai cara, seperti propaganda di media maya dan perekrutan secara langsung.
Di Indonesia penanggulangan terorisme dilakukan sesuai dengan mekanisme yang telah disepakati oleh pemerintah, yaitu melalui budaya dan agama, serta dengan menggunakan pendekatan soft approach dan hard approach.
Pendekatan ini juga dilakukan secara narasi di online yang mengajak kepada semua orang agar tidak radikal dan mengajak semua warga agar tidak terpengaruh terhadap propaganda di dunia maya.
Pemerintah juga menggunakan pendekatan intelijen untuk menangkal aksi terorisme termasuk dalam menghentikan aliran-aliran dana yang diduga akan digunakan oleh kelompok teroris.
Menkopolhukam juga meminta semua pihak agar secara seksama menjalin kerjasama untuk menanggulangi fenomena yang muncul dengan menggunakan berbagai cara.