Surabaya – Gubernur Jawa Timur (Jatim), Dr H Soekarwo mengatakan, masyarakat harus mewaspadai penyebaran paham radikalisme lewat online (internet). Agar radikalisme tidak menyebar semakin luas, sangat diperlukan peran aktif pemerintah atau Kemenkoinfo untuk menyaring secara ketat konten-konten yang bermuatan radikalisme.
Dikatakan, ujaran-ujaran kebencian yag menyesatkan dan penyebaran paham radikal sudah tersebar luas melalui media sosial. Sudah menjadi tugas pemerintah bersama masyarakat untuk melakukan pengawasan. Jika dibiarkan, negara ini akan menjadi tempat tumbuh dan berkembangnya radikalisme yang ujaran kebenciannya ditelan mentah-mentah oleh pengguna media sosial.
Hal itu dikatakan Gubernur Jatim yang akrab disapa Pakde Karwo kepada wartawan ketika acara halal bihalal di Kantor Gubernur, Selasa (4/7/2017). Dia juga menyebutkan bahwa penanganan radikalisme harus dengan cara yang kredibel, yakni mengajak dialog kubu-kubu yang dianggap radikal agar bisa kembali ke jalan yang benar.
“Pasalnya, mereka juga manusia yang bisa diajak bicara dari hati ke hati. Dialog juga solusi yang lebih aman dan nyaman daripada melalui jalan kekerasan. Pemerintah siap memfasilitasi dialog tersebut dengan mempertemukan pihak yang kredibel di bidang agama, yakni Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan kubu yang dianggap radikal. Dialog adalah jalan terbaik untuk menyelesaikan masalah,” katanya.
Menurutnya, MUI bisa disebut sebagai inside government yang mengurus agama tapi bukan lembaga pemerintah. Tugas pemerintah adalah memfasilitasi terhadap proses deradikalisasi. Ini lebih baik daripada mengambil garisan kemudian langsung menjustifikasi bahwa yang ini halal dan itu haram. Tapi mari berdialog dengan kepala dingin untuk menemukan solusi.
Seperti dilansir jpnn.com, Rabu (5/7/2017), terkait isu masuknya jaringan teroris Islamic State Of Iraq and Syria (ISIS) ke wilayah Kabupaten Ujung Timur di Pulau Madura, Pakde Karwo mengaku masih diselidiki. Dia meminta ada peran aktif petugas dan ulama di level bawah akan membuktikan masuknya jaringan ISIS di wilayah tersebut.