Bandung – Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Agung Budi Maryoto mengimbau masyarakat, khususnya mahasiswa agar mewaspadai paham radikalisme di ranah media sosial.
“Radikalisme tidak hanya datang dari tatap muka, tapi bisa juga di ranah medsos (media sosial)” katanya saat memberikan kuliah umum bertajuk “Upaya Penangkalan Faham Radikalisme” di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung, Rabu (4/10/2017).
Menurutnya, saat ini ajaran radikalisme itu tidak hanya dilakukan secara tatap muka namun juga lewat situs-situs di internet, termasuk media sosial.
Kapolda mengakui kondusivitas di kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung baik, dan baginya Islam moderat yang diusung UIN sangat baik. “Jangan perbedaannya yang dibesar-besarkan, tapi persamaannyalah yang perlu dibesarkan,” ujarnya.
Kuliah umum ini diawali dengan pembacaan Deklarasi Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang berisi tujuh butir pernyataan.
Salah satunya adalah mengamalkan empat pilar kebangsaan, mencegah segala bentuk ekstremisme, radikalisme, melakukan kerja sama dengan Kapolda Jabar untuk menindak tegas para pelaku gangguan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas).
Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung Mahmud dalam sambutannya mengungkapkan, UIN Bandung mengusung “Islam Nusantara yang berkemajuan” sehingga Pancasila, UUD 1945 dianggap sudah final. “Jadi buat kita, Pancasila, undang-undamg, kebhinekaan adalah bukan pilihan, tapi keharusan,” katanya seperti dikutip Antara.