Palu – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan webinar Literasi Digital #MakinCakapDigital 2023 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (18/8/2023).
Kegiatan mengambil tema “Aktivitas Dakwah di Ruang Digital” dan digelar rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia. Hadir sejumlah pembicara program kegiatan Literasi Digital #MakinCakapDigital 2023 yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Kepala Unit ICT UNDIPA Makassar, Erfan Hasmin; dan Founder Milenia Guest House, Gilang Alvianto; serta Ketua STIKOSA AWS, Meithiana Indrasari.
Di tengah perkembangan teknologi 4.0, internet semakin diandalkan untuk berbagi informasi dan pengetahuan. Namun tak semua hal di internet harus dipercaya, warga digital perlu bersikap kritis dengan mewaspadai radikalisme dalam dakwah online dengan memerhatikan keamanan digital.
Apalagi menurut survei dari We Are Social dan HootSuit di awal 2023 pengguna internet di Indonesia sudah mencapai 215 juta atau hampir 80 persen dari total penduduk. Akan tetapi hal ini masih harus diimbangi dengan literasi digital, sebab data BPS pada 2019 dari tiga subindeks, Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) Indonesia, subindeks keahlian meraih skor paling rendah meskipun dari tahun ke tahun terus mengalami kenaikan.
“Hati-hati terhadap ujaran kebencian karena ini menjadi salah satu faktor, saat berdakwah online hindari pemakaian kata yang merendahkan, menghina, atau menyerang kelompok atau individu lain,” ungkap Ketua STIKOSA AWS, Meithiana Indrasari saat menjadi narasumber kegiatan literasi digital #makincakapdigital 2023 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (18/8/2023).
Lebih jauh, Meithiana menekankan agar saat berdakwah lebih fokus pada pesan-pesan perdamaian, kasih sayang, cinta kasih kepada sesama umat manusia. Kemudian dalam dakwah seseorang juga bisa menebar optimisme dan pesan positif, karena hal itu akan menjadi amal jariyah.
“Jadi buatlah konten yang menginspirasi, memberikan solusi atas masalah-masalah sosial dan mendorong perubahan positif,” sambungnya.
Dengan cara ini menurutnya seorang pendakwah bisa menarik perhatian audiens serta mendukung suasana toleransi dan kerukunan. Selain itu dakwah tetap bisa memasukkan unsur kreativitas digital, karena sekarang sangat luar biasa perkembangannya melakui platform media sosial dan video, podcast, maupun blog. Hal ini ikut menjangkau audience dari segala lini usia termasuk anak muda.
Namun tetap Meithiana mengingatkan dalam membuat konten dakwah tetap harus mematuhi pedoman platform untuk menjaga keamanan dan kredibilitas konten. Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website literasidigital.id, atau event.literasidigital.id, atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan YouTube Literasi Digital Kominfo.