Senggigi – Sub Direktorat Bidang Pengawasan dan Kontra Propaganda (KP) BNPT tidak ingin setengah-setengah melakukan evaluasi kinerja dan membuat perencanaan program kerja tahun 2017. Karena itu, seluruh personel Was & KP dipimpin Kasubdit Was & KP Kolonel Pas. Drs. Sujatmiko ‘bertapa’ di kawasan Senggigi, Lombok, untuk melakukan evaluasi dan perencanaan.
“Kami harus membuat perencanaan yang sebaik-baiknya karena program Was & KP 2017 akan banyak melibatkan stakeholder. Pertimbangan utamanya penyesuaian waktu antara stakeholder dengan program Was & KP, juga terkait anggaran,” kata Drs. Sujatmiko.
Evaluasi dan perencanaan itu menyangkut tiga program Was & KP yaitu Pusat Media Damai (PMD), Dialog dan Workshop, dan pengawasan perbatasan. Menurut Drs. Sujatmiko, strategi KP tetap seperti dalam blueprint awal yaitu online dan offline, sedangkan untuk evaluasi lebih menonjol untuk masalahnya internal.
Selama 2016, Was & KP masih banyak mengalami kendala akibat kurangnya sumber daya manusia (SDM) untuk mengkover luasnya pekerjaan PMD. Belum lagi, masih belum jelasnya status PMD yang juga bertindak menjadi juga masih kurangnya fasilitas yang memadai terutama dalam melakukan kontra propaganda dan kontra narasi melalui media, baik media massa maupun media sosial.
“Pada 2015 sudah mengajukan pengadaan news room. Mudahmudahan 2017 terwujud,” ungkap Drs. Sujatmiko.
Hal lain yang perlu ditingkatkan pada 2017 adalah koordinasi di lingkungan BNPT. Juga dari faktor eksternal adalah membangun kemitraan dengan stake holder seperti dewan pers, kemenkominfo, cyber crime, dan membangun jejaring dengan komunitas damai (situs nasional, islam moderat). Selain itu, Was & KP akan lebih maksimal lagi meningkatkan traffic website dan sosmed, ditambah membuat strategi viral kontek dan rekayasa pembentukan opini.