London – Warga negara Inggris berada di posisi teratas dalam survei tentang negara paling cemas terhadap ancaman teror di tahun 2018. Survei itu dilakukan oleh lembaga penelitian Ipsos MORI, organisasi penlitian terbesar kedua berbasis di Inggris.
Survei dilakukan secara online terhadap 21.548 orang responden berusia 16-64 tahun dari 28 negara di dunia. Dalam survei tersebut ditanyakan apakah responden percaya akan adanya serangan teror di negara mereka di tahun 2018 ini.
Dikutip dari kompas.com, Hasil survei yang dirilis organisasi tersebut pada Senin (8/1/2018) menunjukkan, enam dari 10 warga Inggris, atau sekitar 65 persen, mencemaskan akan adanya serangan teror.
Selain Inggris, negara yang penduduknya juga cemas akan adanya serangan teror di negara mereka yakni Turki (60 persen), Perancis (53 persen), Jerman (51 persen) dan AS (51 persen). Sedangkan dari 28 negara yang warganya menjadi responden, Chile (14 persen), Argentina (13 persen) dan Serbia (11 persen) berada pada tiga negara paling tak cemas akan adanya serangan teror di negara mereka tahun 2018 ini.
Di samping seputar kemungkinan akan adanya serangan teror, survei tersebut juga menanyakan keyakinan responden akan tahun 2018 apakah akan lebih baik atau lebih buruk dibandingkan 2017.
Hasilnya, hingga 76 persen dari total responden masih optimis dengan tahun yang baru lebih baik dari tahun lalu. Kolombia dan Peru berada di dua teratas negara dengan warganya yang paling optimis.
Sementara Inggris ada di peringkat 24 dari 28 negara survei untuk optimisme warga. Meski masih dengan 66 persen lebih optimis.
“Warga Inggris melihat tahun 2018 ini dengan campuran antara harapan dan kecemasan,” kata Kepala Penelitian Politis Ipsos MORI, Gideon Skinner dilansir The Independent.