Jakarta – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin meminta agar pondok pesantren (ponpes) mengajarkan ajaran Islam moderat yang sejuk. Mengingat, pesantren jadi salah satu peran sentral untuk melakukan pembinaan terhadap generasi muda muslim Indonesia agar mengenal agama secara utuh.
Sehingga, generasi penerus bangsa dapat memiliki pola pikir yang terbuka dan kontekstual dalam menghadapi perkembangan zaman.
“Itulah mengapa pentingnya pesantren dalam rangka (melahirkan) al mutafaqqihinna fiddin (ahli-ahli ilmu agama Islam). Dan Insya Allah yang dilahirkan oleh As’adiyah yaitu yang berpikir wasathy, moderat. Tidak berpikir tekstual, dan juga tidak berpikir liberal,” tutur Wapres pada Muktamar ke-XV Pondok Pesantren As’adiyah tahun 2022 di Lapangan Merdeka Sengkang, Jalan Masjid Raya, Siengkang, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Minggu (4/12).
Lebih lanjut, Wapres menyampaikan bahwa pola pikir wasathy yang kontekstual adalah cara berpikir yang memiliki metode pemecahan masalah sesuai dengan zamannya.
“Tidak statis, tidak kaku, tidak rigid, tapi juga tidak liberal. Artinya liberal dia memberikan pendapat-pendapat tanpa metode, tanpa batas dan tidak ada patokannya,” tegas Wapres.
“Kita memang merespon, tapi dia harus memahami cara-cara dalam memberikan jawaban-jawaban itu, respon itu. Mampu memberikan solusi-solusi bukan hanya solusi keagamaan tapi juga menyelesaikan masalah kenegaraan,” tambahnya.