Jakarta – Menanggapi berbagai kejadian penyerangan terhadap pemuka agama yang terjadi di beberapa daerah akhir-akhir ini, Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla menghimbau kepada seluruh pemuka agama agar dalam menyampaikan materi dakwah yang bersifat menjaga kerukunan dan tidak memecah belah antarumat beragama.
“Ya semua harus hati-hati, dan apalagi pemuka agama harus lebih adem caranya dalam memberikan dakwah atau khutbah atau apa pun,” kata Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Selasa (13/2/2018).
Peristiwa kekerasan terhadap umat beragama terjadi di beberapa daerah dalam beberapa waktu terakhir. Pada Ahad (11/2/2018), lalu Gereja Katolik St. Lidwina Stasi Bedog, Sleman, Yogyakarta diserang oleh seorang pria bersenjata.
Serangan tersebut melukai tiga orang, termasuk Pastor Karl Edmund Prier, SJ yang sedang memimpin misa. Romo Prier dan seorang umat bernama Budijono mengalami luka di kepala, dan satu umat bernama Martinus Parmadi Subiantoro terluka di punggung.
“Saya Cuma membaca yang di Yogya itu, mereka berkeliling itu, mungkin ada keresahan dalam jiwanya, ada ajaran yang masuk. Saya tidak tahu, biar polisi nanti yang menjelaskan,” ujar Wapres.
Dikutip dari Republika.co.id Kapolres Sleman AKBP Firman Lukmanul Hakim mengatakan motif pelaku penyerangan di Gereja St. Lidwina Bedog, Sleman masih didalami.
“Motif masih dalam pendalaman. Kami masih mengumpulkan keterangan dan bukti-bukti yang ada, serta olah tempat kejadian perkara. Sementara ini pelaku satu orang, mengenai ada orang yang menunggu di luar Gereja, masih kami dalami. Kami tidak bisa asal menuduh,” kata Firman.