Jakarta – Demi memperkecil dan mengatasi persoalan radikalisme dan terorisme di dalam negeri, Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin meminta para Dai Indonesia untuk mengambil peran tersebut dan menyampaikannya lewat dakwah Islam.
Hal itu disampaikan Wapres Ma’ruf Amin usai membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Ikatan Dai Indoneia (Ikadi) di Istana Wapres Jakarta, Senin (9/3/2020).
“Saya juga harap, mohon bantuan para dai, untuk ikut menanggulangi radikalisme. Radikalisme yang kita maksud tentu radikalisme yang negatif, makanya kita menyebutnya radikal terorisme, radikal yang mengarah kepada soal terorisme,” kata Ma’ruf, seperti dikutip antaranews.com, Senin (9/3).
Wapres Ma’ruf mengatakan Pemerintah menganggap penanggulangan radikal terorisme menjadi isu penting yang harus dikerjakan oleh seluruh pihak karena mengganggu ketenangan dan stabilitas keamanan di dalam negeri.
Menurut Wapres, peran dai menjadi penting, karena radikalisme bermula dari pola pikir yang terlalu fanatik dalam menjalankan ajaran agama dan menganggap kelompok lain salah, sehingga berdampak pada perbuatan teror.
“Sebenarnya radikalisme itu bermula dari pemahaman yang tidak toleran, pemahaman yang menganggap orang lain itu salah, sesat, bahkan kafir. Jadi kelompok ini kita sebut sebagai ego kelompok, fanatisme kelompok yang lain itu (menurut orang radikal) adalah salah, semua salah, bahkan kafir,” katanya.
Oleh karena itu, Wapres Ma’ruf menilai kesamaan berpikir umat Islam dalam menghargai perbedaan pendapat dalam beragama perlu diterapkan, yang dimulai dari penyebaran dakwah oleh para dai.
“Pentingnya membangun kesamaan berpikir, bahwa dalam hal perbedaan pendapat harus ditoleransi atau dalam bahasa agama disebut ikhtilaf. Dalam agama (Islam) saja sudah diajarkan lakum dinukum waliyadin. Ukhuwah lebih kita utamakan, saya kira ini menurut saya penting peran dai dalam masyarakat,” kata Wapres Ma’ruf.