Jakarta – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mendorong masjid di Indonesia dijadikan tempat untuk mengembangkan dakwah Islamiah dengan pendekatan moderat (wasathiyah). Yakni sebuah pendekatan yang menekankan pada kesantunan dan persaudaraan.
“Serta, menghindarkan cara-cara permusuhan dan kebencian. Hal ini sesuai dengan prinsip ajaran Islam sebagai rahmat bagi alam semesta (rahmatan lil ‘alamin),” kata Wapres saat meletakan batu pertama atau ground breaking pembangunan Masjid Hajjah Andi Nurhadi dan Rumah Sakit Internasional Andi Amran Sulaiman (AAS), di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (9/10).
Selain itu, Wapres juga mendorong masjid tidak hanya menjadi tempat beribadah. Namun, juga harus menjadi wadah untuk memfasilitasi konsultasi.
“Menyelenggarakan pendidikan dan kajian. Kemudian mengembangkan pemberdayaan ekonomi dan aktivitas kemasyarakatan lainnya,” katanya, menekankan.
Menurutnya, kehadiran masjid juga sangat strategis sebagai sarana membangun karakter generasi muda muslim yang qur’ani. Hingga membentuk watak keislaman, kebangsaan, dan keindonesiaan.
Oleh karena itu, Wapres berharap, Masjid Hajjah Andi Nurhadi dapat menjadi pusat peradaban baru. “Bahkan, masjid ini bisa menjadi pusat peradaban baru yang membawa manfaat seluas-luasnya bagi umat,” kata Wapres.
Pada kesempatan itu, Wapres juga meminta pembangunan AAS International Hospital dipersiapkan dengan baik. Mulai dari proses perencanaan, hingga pelaksanaan pembangunan gedung, termasuk fasilitas pengelolaan limbah medis yang terintegrasi.
“Di samping itu, pastikan rumah sakit memiliki tata kelola yang baik. Sehingga dapat difungsikan secara optimal untuk layanan kesehatan,” ujar Wapres.
Dia menilai, kerja keras, kolaborasi, dan semangat gotong royong merupakan kunci sebuah kesuksesan pembangunan. Karenanya, dia mengajak seluruh pihak untuk mendukung pembangunan masjid dan rumah sakit tersebut serta memastikan hasil pembangunannya terjaga dan terpelihara.