Jakarta – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mendorong pelibatan perguruan tinggi baik negeri maupun swasta untuk penguatan moderasi beragama. Dirinya berharap perguruan tinggi dapat terus bersinergi dengan pemerintah dan para pemangku kepentingan lainnya untuk mengawal moderasi beragama di tanah air.
Hal tersebut disampaikan Ma’ruf saat menerima audiensi Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat Kementerian Agama Suyitno, Rektor Universitas Terbuka Ojat Darojat, Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta Widya Priyahita, dan akademisi Rizqon Halal Syah Aji serta Ifan Haryanto, di Kediaman Resmi Wapres, Jalan Diponegoro No. 2 Jakarta Pusat, Senin (13/02/2023).
Civitas akademika, kata Ma’ruf, harus memahami dan mengimplementasikan nilai dan konsep moderasi beragama di lingkungan kampus.
“Konsep moderasi beragama sejalan juga dengan misi Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin, dan terkmaktub dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 143,” kata Ma’ruf melalui keterangannya, Selasa (14/2).
Selain itu, Ma’ruf juga meminta perguruan tinggi membantu Pemerintah mengentaskan stunting.
Pemerintah saat ini secara agresif telah mengambil langkah penanganan stunting dan menargetkan agar stunting turun 14 persen pada 2024.
“Untuk itu dibutuhkan kerja cepat, kerja cerdas, dan yang terpenting, kerja kolaborasi semua pihak, termasuk partisipasi aktif perguruan tinggi,” ungkap Ma’ruf.
Survei Status Gizi Indonesia Tahun 2022 menyebutkan angka prevalensi stunting masih berada di angka 21,6 persen.
Sedangkan pemerintah menargetkan prevalensi stunting 14 persen pada 2024.
Menurutnya, diperlukan upaya percepatan pengentasan stunting agar target prevalensi stunting 14 persen pada 2024 dapat tercapai.