Jakarta – Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin mengatakan tidak sedikit orang di dunia yang mencari pemahaman tentang Islam moderat dan hanya bisa menemukan di Indonesia.
“Orang mencari Islam moderat seperti apa. Islam wasatiyah itu sekarang orang mencari, (di) Timur Tengah itu tidak ketemu, ketemunya justru di Indonesia,” kata KH Ma’ruf Amin saat menerima jajaran Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jepang di Kyoto, Jepang, Selasa (7/3).
Dia mengatakan salah satu pemahaman Islam moderat dapat ditemukan dalam tubuh NU. Dia meminta PCINU Jepang senantiasa memiliki pola berpikir dinamis.
“Jadi cara berpikir statis itu bukan NU. Karena itu, dibangunlah kontekstualisasi pemikiran persoalan yang dihadapi nasional maupun global,” jelasnya.
Dia mengingatkan bahwa paradigma NU ada tiga, yakni menjaga yang lama yang baik, mengambil yang lebih baru yang baik atau bertransformasi, serta berupaya ke arah yang lebih baik lagi atau inovatif.
“Nah inilah harus ada inovatif, transformatif. Itu kan membutuhkan kerangka berpikir cerdas. Baik di Jepang atau di Tanah Air, NU harus memperoleh generasi muda yang berilmu dan berpikir ke depan,” katanya.
Sebelumnya, Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi menyampaikan audiensi PCINU dengan Wapres untuk membahas sekaligus mendorong pengembangan Islam moderat bagi Muslim di Negeri Sakura.
“Ini pertemuan Wapres dengan kader-kader PCINU di Jepang. Pertemuan ini lebih pada bagaimana teman-teman diaspora berbasis NU ingin mengembangkan jejaring Islam moderat di Negeri Sakura di Jepang,” kata Masduki Baidlowi usai mendampingi Wapres di Kyoto, Jepang, Selasa.
Masduki mengatakan bahwa pengembangan kultur budaya dan agama di Jepang relatif aman. Namun demikian, NU tetap harus menyesuaikan dengan adat istiadat kultur setempat.
“Tadi juga ada semangat yang luar biasa dari kader-kader NU, tentang bagaimana jejaring NU di Jepang sudah terbentuk sampai ke tingkat-tingkat MWCI (Majelis Wakil Cabang Istimewa), bahkan ada rencana dari masing-masing MWCI ada semacam alamat kantor entah berupa kantor sementara atau mungkin ada semacam kantor tetap,” ujar Masduki.
Dia mengatakan yang terpenting dari pertemuan itu adalah semangat bagaimana agar umat Islam Indonesia di Jepang yang jumlahnya kurang lebih berkisar 100.000 jiwa dapat terayomi paham Islam moderat.
Menurutnya, PCINU Jepang salah satu yang bertanggung jawab untuk memberikan isian keislaman moderat itu kepada Muslim di Jepang.