New York – Seorang wanita Pakistan-Amerika telah mengaku menggunakan Bitcoin BTC untuk mencuci uang kotor guna membantu membiayai organisasi kelompok teroris Islamic State (ISIS).
Zoobia Shahnaz (27), wanita asal Long Island, New York, membuat pengakuan ini di depan Pengadilan Federal Negara Bagian New York, Senin (26/11). Meski belum divonis hukuman, ia terancam tuntutan penjara hingga 20 tahun.
Dilaporkan CNBC, Selasa (27/11), kegiatan kriminal Shahnaz dimulai pada Maret 2017 ketika ia mulai menipu Chase Bank, TD Bank, American Express, dan Discover. Penipuan dilakukan untuk mendapatkan pinjaman dan kartu kredit guna mengumpulkan dana yang kemudian digunakan untuk membeli Bitcoin dan mata uang kripto lainnya.
Baca juga : Ratusan Tentara Nigeria Tewas Diserang Kelompok Teroris Boko Haram
Menurut laporan itu, Shahnaz menggunakan kartu kredit untuk membeli lebih dari 62.000 dolar AS dalam Bitcoin dan cryptocurrency lainnya langsung dari bursa online. Setelah itu, dana itu kemudian diubah menjadi fiat dan disimpan dalam rekening bank konvensional.
Ia juga mengaku mentransfer lebih dari 150.000 dolar AS kepada individu dan perusahaan hantu dari Tiongkok, Pakistan dan Turki untuk menyembunyikan asal-usul dana. Perusahaan-perusahaan itu semua dikenal front untuk ISIS.
Shahnaz ditangkap saat berusaha meninggalkan Amerika Serikat untuk melakukan perjalanan ke Suriah. Ia juga diketahui telah menyelidiki ISIS (untuk menemukan perekrut, pemodal dan pejuang) dan mengakses peta kota di wilayah yang dikendalikan oleh ISIS di perbatasan antara Turki dan Suriah.
Investigasi Europol, awal tahun ini, menemukan bahwa para penjahat menyukai Bitcoin. Namun ISIS khususnya lebih tertarik pada Zcash.