Baghouz – Para wanita kelompok garis keras Islamic State (ISIS) di kamp Suriah dilaporkan mencoba menyerang wanita lain yang mereka anggap ‘kafir’ karena menentang aturan ISIS.
“Mereka meneriaki kami bahwa kami adalah orang kafir karena menunjukkan wajah kami,” kata seorang wanita Suriah di kamp al-Hol, di mana wanita dan anak-anak dipindahkan dari benteng terakhir ISIS di Suriah timur. “Mereka mencoba memukul kami.”
Laporan itu juga dibenarkan oleh seorang pejabat keamanan di kamp. “Orang asing melempar batu. Bahkan anak-anak membuat ancaman,” katanya, dikutip Daily Mail.
Baca juga : Menyesal Gabung ISIS, Warga Italia Ingin Pulang ke Negaranya
Pada suatu kesempatan, para penjaga kamp dilaporkan terpaksa melepaskan tembakan ke udara untuk membubarkan beberapa perkelahian. Meskipun kekuasaan ISIS telah runtuh, dan para wanita asing ditempatkan di kamp, banyak dari mereka belum melepaskan doktrin ultra-radikal kelompok itu.
Sejak serangan pasukan koalisi AS di benteng pertahanan terakhir ISIS, diperkirakan ada 62.000 orang telah membanjiri kamp pengungsi. Lebih dari 90 persen pendatang baru adalah perempuan dan anak-anak.
Ratusan pejuang juga menyerah. Tetapi Pasukan Demokratik Suriah (SDF) percaya yang paling keras masih di dalam, siap untuk bertarung sampai mati. Sebelum serangan terakhir di Baghouz, SDF mengatakan pihaknya menahan sekitar 800 militan Negara Islam asing dan 2.000 istri dan anak-anak mereka.