Seorang pria Rusia melaporkan istrinya yang hilang pada polisi Rusia. Ia mengatakan istrinya dan seorang teman perempuan akan bergabung dengan ISIS,
Bulan Juni lalu keluarga Fatima Sakhshaev, seorang wanita muslim melapor kepada polisi. Raissa, ibu Fatima, mengatakan anaknya sudah hampir satu minggu tak ada kabar.
Polisi Rusia lalu mendatangi suami Fatima, Shapi Shakhshaev. Kepada polisi, Shapi mengatakan, Fatima dan seorang teman perempuannya pergi ke Chechnya, sebuah wilayah yang dihuni mayoritas Muslim. Shapi juga mengatakan, Fatima dan temannya itu akan segera berangkat ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.
Namun keluarga Fatima tak bisa menerima penjelasan tersebut. Mereka mengatakan kepada polisi bahwa Shapi dan Fatima sedang dalam proses perceraian, dan Fatima berhak memiliki hak asuh atas ketiga anaknya.
Polisi akhirnya menyelidiki lebih jauh dengan menginterogasi Shapi dan memeriksa rumah mereka. Belakangan polisi mendapatkan bukti, Shapi telah membunuh istrinya. Ia melakukannya di malam hari saat anak-anak mereka terlelap.
Dirumah tersebut, polisi menemukan bukti pisau yang digunakan Shapi. Tak hanya menusuk istrinya hingga tewas, pria berusia 37 tahun tersebut juga memutilasi jasad istrinya di kamar mandi rumah mereka.
Kepada polisi, keluarga Fatima mengatakan, wanita cantik berambut panjang tersebut telah berulangkali meminta berpisah dari suaminya. Ia mengaku tak kuat menghadapi suaminya yang kecanduan game dan memiliki selingkuhan.
“Tapi Shapi malah menuding dia sebagai pecandu narkoba. Itu tidak benar. Dia sering berbohong. Sama seperti sekarang dia mengatakan Fatima pergi untuk bergabung dengan ISIS,” kata Raissa seperti dikutip dari mirror.co.uk, Selasa (25/8).
Raissa juga mengatakan, Fatima berulangkali mengatakan ia ingin kembali pada keluarganya di Mahachkala di selatan Rusia, namun Shapi tak pernah mengijinkannya.
Sumber : rimanews.com