Wakil Ketua MPR Ajak Masyarakat Waspadai Penyebar Propaganda Pengganti Pancasila

Jakarta – Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah mangajak masyarakat untuk mewaspadai kelompok yang ingin menyebar propaganda untuk mengganti ideologi Pancasila karena tujuannya hanya ingin memecah belah bangsa Indonesia.

Ahmad Basarah mengatakan, kemerdekaan bangsa Indonesia yang memasuki usia 75 tahun bukanlah sesuatu yang tiba-tiba jatuh dari langit, tetapi lebih merupakan hasil dari kristalisasi perjuangan para pahlawan dan syuhada bangsa.

Selain merebut dan mempersembahkan negara Indonesia merdeka, para pahlawan bangsa itu juga memikirkan dan mewatriskan sebuah dasar dan ideologi negara yang sesuai dengan kepribadian bangsa dan dapat mempersatukan bangsa Indonesia yang beragam suku, agama, etnis dan bahasa.

“Dasar dan ideologi maha karya pendiri bangsa yang diwariskan kepada kita sejak Indonesia merdeka hingga saat ini adalah Pancasila. Ini adalah ideologi negara yang harus kami rawat, kami jaga, dan kami amalkan,” ujar Ahmad Basarah dalam keterangannya, sebagaimana dikutip Antara, Minggu (23/8).

Hancurnya negara-negara lain yang gagal mengelola perbedaan, menurut dia, akhirnya berkutat dalam penyelesaian konflik saudara atau bahkan akhirnya bubar dan tinggal nama dalam peta dunia.

Agar tidak mengalami kehancuran akibat perang saudara seperti terjadi di negara-negara lain, kata dia, bangsa Indonesia harus kokoh berpedoman dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila.

“Hanya Pancasila lah dasar dan ideologi yang cocok dan mempersatukan bangsa Indonesia,” ujar Ahmad Basarah.

Ketua DPP PDI Perjuangan itu menyebut negara yang berpegang teguh pada falsafah bangsa mereka sendiri akan menjadi bangsa yang besar.

Selain itu, Ahmad Basarah mengingatkan bangsa yang mengabaikan sejarah bangsa sendiri dan tidak mampu menyiapkan masa depannya dengan baik akan berujung pada kehancuran.

“Negara yang gagal mengelola dengan baik perbedaan masyarakatnya akan tercabik-cabil dalam perang saudara dan banyak yang akhirnya tinggal nama dalam peta dunia,” tegas Ahmad Basarah.