Gorontalo – Wakapolres Gorontalo, Kompol Wawan Andi Susanto menegaskan kerukunan antar umat beragama haruslah dijaga dengan baik. Untuk itu, salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menjaga kerukunan itu adalah dengan mengadakan tabligh akbar.
“Tabhlig akbar berfungsi untuk menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif sekaligus ajang silaturahmi antara ulama dan umara,” ujar Wawan dalam sambutannya di pelaksanaan tabligh akbar yang dilangsungkan di Pondok Pesantren Al-Huda, Minggu (14/4).
“Melalui kegiatan seperti ini akan terjalin hubungan yang baik, saling bersinergi, bekerjasama dan mendukung dalam mewujudkan situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif,” sambungnya dikutip dari hargo.co.id.
Lebih lanjut, perwira jebolan Batalyon Tathya Dharaka Akpol 2005 ini juga mengajak seluruh peserta tabligh akbar untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan.
“Kita tanamkan pada diri kita sebagai manusia yang berakhlak yang baik dan mulia. Kita semua sebagai umat beragama harus saling menghargai dan menghormati antara umat beragama, tidak membedakan suku, ras dan agama demi terciptanya persatuan dan kesatuan untuk menjaga keutuhan serta keamanan NKRI, khususnya menjelang Pilpres dan Pileg sebentar lagi,” urainya.
Menurutnya, kegiatan tabligh akbar sangat memberi penekanan kepada semua pihak bahwa harus hidup dalam berukhuwah, saling bersama, bersatu atau bersaudara, menjaga kerukunan tanpa mengenal perbedaan suku, bangsa dan agama.
Semua pihak, lanjutnya, juga harus menahan diri dan tidak menebar kebencian serta permusuhan jelang pelaksanaan pesta demokrasi.
“Kita jangan sampai terjebak dalam permusuhan yang dapat memecah belah bangsa. Oleh karena itu, peran dari tokoh agama pun sangat penting dalam menjaga kesatuan bangsa ini,” ia berujar.
“Mari kita menjaga hubungan antar sesama manusia, saling menghargai dan menghormati untuk menjaga keutuhan NKRI. Jangan percaya dengan isu atau berita hoaks yang beredar sekarang ini, berita yang tidak benar atau berita bohong yang sudah marak beredar lewat media sosial.”
“Waspadai paham-paham radikalisme yang dapat mempengaruhi pikiran yang dapat menghancurkan atau memecah belah bangsa ini,” pesannya di akhir sambutan.
Sementara itu, Ketua FKUB Gorontalo, KH. Dr. Burhanuddin Umar menambahkan, setiap manusia dalam mengemban tugas tidak terlepas dari dua kewajiban yakni, kewajiban memelihara hubungan baik sesama manusia dan kewajiban memelihara hubungan dengan Allah SWT. Oleh karena itu, pesannya, seluruh peserta tabligh akbar bisa mengambil hikmah yang bermanfaat dari kegiatan ini.
“Kami pun turut menghimbau agar semua pihak dapat menjaga keamanan pada saat pesta demokrasi nanti, sehingga berjalan dengan aman dan lancar,” terang pria yang juga menjabat sebagai Pimpinan Pondok Pesantren Al-Huda Gorontalo ini.
Di kesempatan yang sama, Kasat Binmas Polres Gorontalo Kota, AKP Heny Mudji Rahayu, turut menimpali bahwa kegiatan ini juga dihadiri Pendeta Repi Lambert mewakili agama Nasrani dan I Made Astawa mewakili agama Hindu.
“Alhamdulillah antara agama yang satu dengan lainnya saling menghormati dan menghargai. Oleh karena itu, kami berharap kedepannya hubungan seperti ini bisa terus terjaga dengan baik. Mari kita menjalin hubungan baik dan jauhi yang namanya perpecahan,” kata Heny.