Caracas – Pasukan keamanan Venezuela menggagalkan serangan laut “tentara bayaran teroris” yang mengaku memasuki negara Amerika Selatan itu menggunakan kapal cepat dari negara tetangga Kolombia.
Menteri Dalam Negeri Venezuela, Nestor Reverol mengatakan, kelompok teroris itu sudah mendarat pagi-pagi di pantai La Guaira, sekitar 32 kilometer dari ibu kota Caracas.
“Mereka mencoba melakukan invasi melalui laut, sekelompok tentara bayaran teroris dari Kolombia, untuk melakukan tindakan teroris di negara itu, membunuh para pemimpin pemerintahan revolusioner,” ujar Reverol dalam pidatonya yang disiarkan televisi pada Minggu (3/5).
Politisi dan anggota Majelis Nasional Venezuela, Diosdado Cabello memberikan rincian lebih lanjut tentang insiden itu, mengatakan delapan penyusup bersenjata tewas dan dua ditangkap.
“Kami telah menonaktifkan upaya serangan di wilayah kami, berkat upaya intelijen,” kata Cabello lebih lanjut pada konferensi pers.
Caracas mengatakan dalam beberapa tahun terakhir berhasil menggagalkan beberapa upaya pembunuhan Presiden Venezuela, Nicolas Maduro yang berkuasa saat ini.
Kekacaun meningkat di tengah krisis politik pada Januari tahun lalu ketika tokoh oposisi yang didukung Amerika Serikat (AS), Juan Guaido secara sepihak menyatakan dirinya sebagai presiden sementara negara itu.
Guaido menolak hasil pemilihan Mei 2018, yang dimenangkan Maduro. Tokoh oposisi juga kemudian melancarkan kudeta yang gagal terhadap pemerintah terpilih.
Proklamasi diri Guaido sebagai presiden dan kudeta mendapat dukungan penuh dari Washington. Caracas telah menunjukkan kelonggaran dan menahan diri dari menangkap Guaido atas kudeta yang gagal terhadap pemerintah terpilih.
Maduro telah berulang kali mengatakan bahwa lawan politiknya tidak berusaha untuk menggulingkannya dengan dukungan Washington, yang telah berusaha memaksanya dari kekuasaan melalui putaran sanksi keras yang telah melumpuhkan ekspor minyak negara OPEC itu.