Caracas – Kepala jaksa penuntut Venezuela, Tarek Saab pada hari Senin (14/9), mendakwa seorang warga Amerika Selatan (AS) dengan tuduhan terorisme dan perdagangan senjata terhadap tersangka Matthew John Heath.
Dikutip dari Reuters, Saab mengatakan Heath sedang merencanakan serangan terhadap industri minyak dan sistem kelistrikan Venezuela. Hingga saat ini, Departemen Luar Negeri AS tidak segera berkomentar.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro minggu lalu mengumumkan penangkapan seorang warga AS yang tidak disebutkan namanya yang ditangkap saat diduga memata-matai kilang Amuay dan Cardon di negara bagian Falcon barat, sambil membawa “senjata khusus” dan uang tunai dalam jumlah besar. Media pro-pemerintah menerbitkan nama Heath selama akhir pekan.
Sumber pemerintah AS, yang berbicara mengatakan Washington sedang menyelidiki klaim otoritas Venezuela dan menyarankan skeptisisme.
Saab mengatakan Heath tidak membawa paspor dan telah masuk secara ilegal melalui perbatasan Kolombia, tetapi pihak berwenang menemukan fotokopi paspor yang disembunyikan di salah satu sepatunya. Dia juga mengatakan Heath membawa “koin” yang menghubungkannya dengan Central Intelligence Agency, tanpa memberikan rincian, dan mengatakan dia sebelumnya bekerja untuk kontraktor militer swasta.
Saab menambahkan bahwa tiga warga Venezuela, termasuk satu anggota militer, ditangkap dan dituduh melakukan makar sebagai bagian dari dugaan plot.
“Mereka mencoba mengisi negara dengan darah,” kata Saab.
“Negara Venezuela telah berhasil menetralkan rencana untuk menyerang industri minyak dan sistem kelistrikan nasional.” sambungnya.
Venezuela bulan lalu menghukum dua mantan tentara AS 20 tahun penjara karena peran mereka dalam serangan Mei yang bertujuan menggulingkan Maduro.