Venezuela Dakwa Mantan Tentara AS Terkait Terorisme & Konspirasi

Caracas – Jaksa Agung Venezuela Tarek William Saab mendakwa dua orang mantan tentara Amerika Serikat (AS) dengan tuduhan terorisme dan konspirasi terkait upaya penculikan dan menggulingkan Presiden Nicolas Maduro.

Kedua warga AS itu, Luke Alexander Denman (34) dan Airan Berry (41) adalah dua di antara 17 orang tentara bayaran yang ditangkap oleh militer Venezuela, Minggu (2/5) dini hari. Delapan orang di antaranya dilaporkan tewas dalam insiden itu.

Dikutip dari AFP, Jaksa Agung menyebut mereka didakwa dengan tuduhan, “terorisme, konspirasi, perdagangan gelap senjata, dan keterkaitan [dengan kriminalitas]”. Ia menyebut mereka diancam 25-30 tahun penjara.

Saab juga mengatakan Venezuela telah meminta surat perintah penangkapan, yang juga dimasukkan dalam sistem Interpol, terhadap mantan petugas medis Angkatan Darat AS Jordan Goudreau, yang diduga mengorganisasi dan melatih pasukan tentara bayaran.

Bagi warga Venezuela yang terlibat dalam kasus ini, Saab menyebut akan mengadilinya karena “berkonspirasi dengan pemerintah asing.”

Saab juga menuding pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido, yang didukung oleh AS dan lebih dari 50 negara lainnya, berada di belakang misi itu.

Dia menyatakan Guaido menandatangani kontrak senilai US$212 juta dengan “tentara bayaran sewaan” menggunakan dana yang disita AS dari perusahaan minyak Venezuela, PDVSA.

Pihaknya juga sudah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap warga Venezuela yang berada di AS, Juan Jose Rendon, yang merupakan panasehat Guaido, dan Sergio Vergara.

Sebelumnya, Maduro menuduh Presiden Donald Trump berada di balik dugaan invasi itu. Trump menolak tuduhan itu dengan mengatakan, “Jika saya ingin pergi ke Venezuela, saya tidak akan merahasiakannya.”

Angkatan Darat AS telah mengkonfirmasi bahwa kedua orang itu adalah mantan anggota Baret Hijau yang pernah dikirim dalam misi di Irak.