Vaksinasi dan Pengamalan Ideologi Pancasila Lawan Ampun Radikalisme, Terorisme, dan Komunisme

Jakarta –  Seluruh masyarakat dan anak bangsa diajak untuk melawan segela bentuk radikalisme, terorisme serta komunisme di Indonesia. Salah satunya dengan terus mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 sebagai landasan hukumnya.

“Tidak cukup hanya menggunakan penegakan hukum. Lebih dari itu, dibutuhkan strategi cegah dan tangkal melalui vaksinasi ideologi. Karena yang dilawan bukanlah orang atau kelompok massa, tetapi ideologi,” katanya Ketua MPR RI Bambang Soesatyo saat menghadiri Silaturahmi Kebangsaan yang diselenggarakan DPD RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta di Jakarta, Selasa (23/5/2023).

Bamsoet menjelaskan hakekat vaksinasi ideologi adalah mengamalkan nilai-nilai dalam Pancasila yang sudah disepakati dan diterima sebagai dasar negara, landasan ideologi, falsafah, etika moral serta alat pemersatu bangsa. UUD NKRI tahun 1945 sebagai landasan konstitusional.

“NKRI adalah konsensus yang mutlak dan harus dirawat dan diperkuat. Serta, Bhinneka Tunggal Ika diterima dan dipahami sebagai kodrat kebangsaan,” jelasnya.

Dia mengungkapkan di masa lampau para kelompok teroris menyebarkan propagandanya melalui pertemuan tatap muka secara langsung. Saat ini mereka sudah menggunakan kekuatan media sosial untuk menyebarkan ideologi teroris dan radikalisme. Terlebih, laporan We Are Social bersama dengan Hootsuit menyebutkan ada 202,6 juta pengguna internet di Indonesia.

Selain itu, berdasarkan hasil survei Litbang Kompas pada 17-19 Mei 2021 terhadap responden usia 17-34 tahun mendapati media sosial seperti Instagram, Whatsapp, Twitter dan lainnya menjadi sarana yang paling besar dalam melancarkan intoleransi, yakni sebesar 51,9 persen. Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pada tahun 2020 melaporkan, potensi Gen-Z (rentang usia 14-19 tahun) terpapar radikalisme mencapai 12,7 persen.

“Jadi sangat penting bagi seluruh anak bangsa untuk mengamalkan kembali nilai-nilai Pancasila. Tidak hanya sekedar menjadi hafalan semata, melainkan dipraktikkan dalam keseharian,” tutur Bamsoet.

Ia menegaskan bahwa pemupukan terhadap nilai-nilai Pancasila juga harus semakin digencarkan. Baik melalui pendidikan di sekolah formal, maupun melalui berbagai kegiatan kebangsaan lainnya.

“Ancaman serta serangan radikalisme, terorisme ataupun komunisme harus dilawan dengan penguatan ideologi. Karenanya, MPR RI gencar melaksanakan vaksinasi ideologi berupa Sosialisasi Empat Pilar MPR RI ke berbagai kalangan masyarakat,” tutup Bamsoet.