Damaskus – Dua hari setelah dinyatakan kalah, kelompok militan ISIS menembak mati tujuh tentara Pasukan Demokratik Suriah (SDF). Tujuh tentara SDF yang didukung oleh Amerika Serikat (AS) itu tewas dalam serangan di Kota Manbij, Suriah.
Dikutip dari AFP, Kota Manbij merupakan bekas kekuasaan kelompok ISIS yang kini dikuasai SDF. Insiden serangan terhadap tentara SDF terjadi pada Senin (25/3/2019) menjelang tengah malam waktu setempat.
Sejumlah pria bersenjata menyerang tentara pos pemeriksaan di pintu masuk kota dan menewaskan 7 orang. Sehari kemudian atau pada Selasa (26/3/2019), ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
“Pasukan kekhalifahan telah menyerang pos pemeriksaan kota Manbij barat semalam,” demikian pernyataan ISIS.
Juru bicara Dewan Militer Manbij, Sherfan Darwsih, meyakini serbuan itu sebagai aksi balas dendam. “Setelah kejayaan ISIS berakhir, mereka telah memasuki fase sel tidur,” ucapnya.
Baca juga : Pertahanan Terakhir ISIS Runtuh, Densus 88 Monitor ‘Sel Tidur’ ISIS
“Sel-sel tidur ini sedang diaktifkan dan melakukan serangan, tapi kami menggagalkan operasi mereka,” imbuhnya.
Kepala Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah (SOHR) Rami Abdel Rahman menyatakan, serangan itu merupakan yang paling berdarah di Manbij sejak 16 Januari lalu.
Saat itu, sebanyak 19 orang termasuk empat personel tewas dalam aksi bom bunuh diri yang diklaim oleh ISIS.
Dia meyakini, ratusan anggota SDF telah terbunuh dalam serangan yang diyakini telah dilakukan oleh sel-sel tidur ISIS sejak Agustus 2018.