Untuk Cegah Radikalisme dan sebagai Sarana Edukasi, BNPT resmikan Warung NKRI Digital di Klaten

Untuk Cegah Radikalisme dan sebagai Sarana Edukasi, BNPT resmikan Warung NKRI Digital di Klaten

Klaten- Sebagai upaya menanggulangi radikalisme di tanah air, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menginisiasi dan sekaligus meresmikan Warung NKRI Digital (Wadah Akur Rukun Usaha Nurani Gelorakan NKRI Demi Indonesia Gerakan Informasi dan Teknologi yang Aman dan Lancar). Peresmian Warung NKRI Digital ini berlangsung di Desa Kahuman, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten, Kkaten, Rabu (7/2/2024).

Kepala BNPT, Komjen Pol Prof Dr. Rycko Amelza Dahniel, dalam sambutannya saat peresemian tersebut mengatakan, Warung NKRI digital menjadi salah satu upaya deradikalisasi kepada mitra BNPT.

“Selain warung, ada program lain seperti Buka Lapak, perkebunan, pertanian, hingga peternakan. Salah satunya untuk memberikan peluang usaha bagi mitra deradikalisasi. Warung NKRI digital ini warung tradisional yang menjual barang kebutuhan sehari-hari. Kemudian dikombinasikan dengan warung digital yang disana menampilkan berbagai menu termasuk pelatihan-pelatihan,” kata Kepala BNPT, Komjen Pol. Rycko.

Kepala BNPT menjelaskan, selain dapat menjadi sarana komunikasi antara pemerintah, masyarakat dan pengusaha, keberadaan Warung NKRI Digital ini juga dapat memperkuat ketahanan, pertumbuhan, kemandirian dan pemerataan ekonomi yang berkualitas dan berkeadilan hingga ke tingkat masyarakat kecil dari kota sampai pedesaan. Hal ini sebagai upaya untuk mewujudkan Indonesia aman, damai, harmoni dan sejahtera

“Salah satu program yang kita angkat dalam meningkatkan dan membuka peluang pekerjaan bagaimana meningkatkan kualitas kehidupan adalah dengan warung NKRI,” tutur mantan Kapolda Jawa Tengah dan Kapolda Sumatera Utara ini mengatakan.

Menurutnya Warung NKRI Digital memiliki prinsip saling empati dan atensi membangun tetap tegaknya NKRI, berbasis kolaborasi kultural dan struktural melalui pendekatan pentaheliks, kemandirian dan pemerataan ekonomi, serta pengelolaan sinergisitas lintas sektoral.

“Warung NKRI Digital bermanfaat bagi lahirnya semangat dan komitmen warga negara dalam merawat dan memperteguh nilai-nilai kebangsaan dan empat pilar konsensus dasar dalam berbangsa dan bernegara, serta lahirnya warga negara yang tangguh, tanggap dan siaga dari paham dan tindakan intoleransi, anarkisme, radikalisme dan terorisme,” ujar alumni Akpol tahun 1988 ini.

Ia berharap, warung NKRI Digital nantinya tak hanya bisa meningkatkan ekonomi masyarakat, tapi juga bisa merajut rasa persatuan dan kesatuan. Karena masyarakat bisa berkomunikasi atau berdialog dengan jajaran pemerintah lewat perangkat digital yang ada.

“Jadi ada sarana edukasi. Selain itu antara warung digital satu dengan lainnya bisa saling berkomunikasi langsung termasuk dengan pemerintah daerah serta Kodim dan Polres,” ujar mantan Gubernur Apol ini.

Warung NKRI Digital didukung digitalisasi dalam rangka penyebaran informasi, fasilitasi, edukasi, komunikasi dan koordinasi baik secara luring dan daring ataupun hybrid. Dalam Warung NKRI Digital terdapat KOPI (Kerukunan Obat Persatuan Indonesia), GULA (Gotong Royong Untuk Lingkungan Aman), dan TEH (Toleransi Empati Harmoni).

Keunggulan di warung ini adalah terdapat kegiatan interaktif secara daring yang dapat diakses oleh pemangku kepentingan (pentaheliks) baik tingkat kota/kabupaten, provinsi, nasional maupun internasional.

Selain peluncuran Warung NKRI digital, pada rangkaian kegiatan ini, Kepala BNPT juga bertindak sebagai pembicara dalam Ngobrol Bareng (Ngobar) Kebangsaan dengan tema “Merajut Keberagaman dan Persatuan Menuju Indonesia Sejahtera dan Harmoni” bersama Bupati Klaten Hj. Sri Mulyani, S.M., M.Si., Ketua Komite Penyelarasan Teknologi Informasi & Komunikasi (KPTIK) Ir. Dedi Yudianto, MBA, dan Tokoh Agama K.H Ahmad Muwafiq, S.Ag dengan moderator Tenaga Ahli Bidang Kemitraan Warung NKRI Digital BNPT RI Ir. Soegiharto Santoso, S.H.

Saat ini, ada 36 Warung NKRI dengan satu warung berada di luar negeri yakni Hongkong. Warung tersebut diharapkan bisa memberikan nilai keekonomian hingga merajut rasa persatuan, persaudaraan, hingga pertemanan.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, menjelaskan selama beberapa tahun terakhir di Klaten termasuk wilayah yang nol kasus terorisme. Menurutnya, Warung NKRI Digital merupakan gambaran kesederhanaan dan wadah berkumpul untuk berdialog tentang kebangsaan dan nasionalisme.

“Keberadaan Warung NKRI Digital ini diharapkan dapat mempermudah masyarakat dalam rangka menjaga NKRI dan menanggulangi masalah baik di daerah maupun nasional Dan tentunya kami mengapresiasi peluncuran Warung NKRI Digital ini,” kata Sri Mulyani.

Dirinya menjelaskan, untuk menjaga kerukunan, di Klaten sudah dibentuk paguyuban kerukunan umat beragama (PKUB) di seluruh desa/kelurahan dengan jumlah total pengurus sekitar 5.000 orang pada November 2022 silam.

“Pembentukan PKUB itu menjadi upaya menjaga kerukunan dan persatuan.. karena Warung NKRI Digital menjadi sarana yang mudah dalam menjaga keutuhan NKRI. Apalagi Kabupaten Klaten menjadi kabupaten pertama untuk launching warung NKRI digital,” ujarnya.

Dikatakannya, Polanharjo merupakan kawasan agrowisata yang telah disematkan menjadi kecamatan pariwisata, dan terkenal dengan wisata Umbul Ponggoknya. Oleh karena itu, peluncuran Warung NKRI Digital diharapkan dapat menjadi media promosi potensi-potensi unggulan di Kabupaten Klaten.

“Dengan dilaunchingnya warung NKRI digital oleh Kepala BNPT di Kabupaten Klaten Bersinar, kami berharap masyarakat Klaten semakin merasa aman dan nyaman dalam melakukan segala aktivitasnya,” terang Sri Mulyani katanya mengakhiri.

Sebelum launching, dilakukan penandatanganan nota kesepahaman oleh BNPT RI dan KPTIK. Launching Warung NKRI Digital kemudian dilaksanakan secara simbolis lewat pemotongan pita dan penandatanganan di prasasti Warung NKRI.

Dalam kesempatan tersebut juga diberikan Beasiswa pelatihan dari KPTIK senilai Rp 5 juta kepada 10 pemuda Desa Kahuman, sementara seperangkat alat teknologi informasi seperti speaker diberikan kepada Mitra Deradikalisasi yang memiliki usaha Nasi Padang.

Sebanyak 36 pelaku usaha Mitra Deradikalisasi yang tersebar di berbagai daerah dan sudah terkoneksi lewat Warung NKRI Digital pun saling berdialog membahas permasalahan yang dihadapi para pelaku UMKM. Mereka bisa menyampaikan keluh kesahnya kepada para narasumber yang hadir.