Cianjur – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik
Indonesia (BNPT RI) Komjen Pol. Prof. H. Mohamed Rycko Amelza Dahniel,
M.S.i., mengungkapkan bahwa lingkungan kampus menjadi salah satu
incaran penyebaran terorisme gaya baru. Pola perekrutan diawali dengan
pendekatan yang soft, lewat interaksi di kegiatan-kegiatan
kemahasiswaan yang berbalut agama yang kemudian ditindaklanjuti dengan
doktrinasi lewat komunikasi di media sosial.
Pernyataan itu diungkapkan Kepala BNPT dalam serangkaian safari di
beberapa perguruan tinggi di Jawa Tengah (Jateng) pekan
kemarin).Imbauan itu langsung direspon oleh Universitas Putra
Indonesia (UNPI) Cianjur. Rektor Universitas Putra Indonesia (UNPI)
Cianjur Astri Dwi Andriani penyebaran paham dan rekrutmen terorisme
gaya baru dapat dicegah. UNPI sendiri telah memiliki beberapa imunitas
penangkal agar tidak masuk ke dalam diri mahasiswa.
“Untuk menyuntik imun itu ada banyak hal, pertama kita punya SAP
adalah Satuan Acara Perkuliahan adalah rencana yang sudah disiapkan
oleh dosen, dalam 5-10 menit awal dosen wajib memberikan bimbingan
ahlak,” kata Astri, Selasa, (14/11/2023), dikutip dari radarcianjur.
Kemudian, pihak kampus pun harus menyebarkan nilai-nilai kebangsaan di
setiap kesempatan kepada para mahasiswanya.
“Kita juga aktif menyebarkan kebaikan- kebaikan nilai-nilai pancasila,
Bhineka Tunggal Ika dan toleransi pada Unit Kegiatan Mahasiswa, nah
bisa dimasukkan di LDKM dan lain-lain,” ujarnya.
Terakhir, adanya penguatan filterasi di media sosial yang digunakan
oleh mahasiswa untuk mencari sumber informasi.
“Kemudian memfilter informasi dengan literasi digital, kebetulan di
kita ada mata kuliahnya,” pungkasnya.