Jakarta – Universitas Airlangga (Unair) gandeng Kementerian Agama
(Kemenag) menggelar Seminar Moderasi Beragama dengan menghadirkan
Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia 2014-2019 Lukman Hakim
Saifuddin di kampus setempat, Rabu (3/4).
Rektor Unair Prof Mohammad Nasih mengatakan seminar tersebut mengusung
tema “Penguatan Moderasi Beragama bagi Civitas Akademika di Perguruan
Tinggi”. Prof Nasih menegaskan bahwa setiap agama harus menjadi media
untuk mencapai tujuan yang mengutamakan keadilan.
“Agama harus kita jadikan media untuk mencapai tujuan yang mulia,
kuncinya adalah bagaimana kita mendorong keadilan. Sebab semua punya
hak,” tuturnya.
Menurutnya, sebagai umat sudah sepatutnya untuk bertindak adil kepada
siapapun tanpa memandang latar belakang ataupun agamanya.
“Kita harus bertindak adil dengan siapapun, dengan teman, adik,
keluarga kita, siapapun itu. Bahkan dengan orang yang berbeda agama
dengan kita,” tambahnya.
Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag RI Suyitno juga memberikan
pernyataan terkait kampus sebagai entitas yang tidak bisa terdoktrin.
Sebaliknya, kampus adalah wadah keragaman beragama.
“Kampus adalah entitas yang tidak bisa terdoktrin, kita harus
menyediakan ruang diskusi terkait cara moderasi beragama,” ujarnya.
Suyitno melanjutkan kampus adalah tonggak utama dalam proses moderasi
beragama dan universalisme agama dengan cara memanusiakan manusia.
Sebab, itulah hal yang paling hakiki.
“Menurut kami, yang paling hakiki dari moderasi beragama dan
universalisme agama adalah memanusiakan manusia, dan kampus merupakan
tonggak utama,” katanya.