UMJ, BPET MUI, dan Densus 88 Perkuat Pencegahan Radikalisme dan Terorisme

Jakarta – Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menerima kunjungan dari Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme (BPET) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat dan Detasemen Khusus 88 (Densus 88) Anti Teror Mabes Polri di Gedung Rektorat UMJ, Kamis (06/06/2023). Kunjungan ini bertujuan untuk silatuhrahmi dan memperkuat kerjasama dalam pencegahan radikalisme dan terorisme.

Dalam kunjungan ini dihadiri oleh Sekretaris BPET MUI Pusat Muhammad Najih, Anggota BPET MUI Irjen. Pol. (Purn). Ir. Hamli, M. E., Densus 88 Antiteror Kombes Pol Budi Novianto. Dihadiri juga Dosen Fakultas Hukum UMJ Prof. Ibnu Sina Chandranegara, S.H.. M.H. dan  Prof. Dr. Zainal Arifin Hoesein, S.H., M.H.

Rektor UMJU Dr. Mamun Murod Al-Barbasy, M.Si., memeparkan tentang fenomena radikalisme dan terorisme baru.

“Adanya realita terorisme dan penafsiran Al-Qur’an yang terlalu ekstrem menjadi pemahaman yang salah tentang ini dan menimbulkan paham radikalisme baru,” ungkap Mamun.

Anggota BPET MUI yang juga mantan Direktur Pencegahan BNPT Irjen. Pol. (Purn). Ir. Hamli, M. E., menyampaikan tujuan dari silatuhrahmi ini nantinya akan dilakukan kerja sama dalam bidang pendidikan yaitu memberikan pendidikan kuliah kepada anak-anak pelaku dan korban terorisme yang masih ada di daerah pelosok.

Sejalan dengan itu, BPET MUI Pusat Muhammad Najih juga menyampaikan pertemuan ini adalah upaya moderasi beragama secara komprehensif. Memberikan pendidikan untuk beberapa korban terorisme baik anak-anak pelaku dan korban terorisme mempunyai hak mendapatkan pendidikan yang baik, dan rencananya akan kami kerjasamakan untuk pendidikan mereka di UMJ.

Sementara Kombes Pol Budi Novianto menyampaikan bahwa kunjungan ini dilakukan dalam rangka silatuhrahmi dengan Rektor UMJ dan kerja sama.

“Hari ini kami melakukan silatuhrahmi dengan Rektor UMJ, dengan harapan kami bisa melakukan kerja sama dalam fungsi kami sebagai penanggulangan tindak pidana terorisme, dan kami berharap UMJ bisa mendukung dan memberikan masukan-masukan maupun kerja sama dalam rangka meminimalisir radikalisme yg ada di negara ini,” tutur Budi.