Palu – Umat beragama diajak untuk meningkatkan toleransi beragama di
bulan suci Ramadan. Itu penting karena hakekatnya berpuasa adalah
meningkatkan kualitas ibadah serta menciptakan kerukunan, kedamaian,
dan persatuan sesama anak bangsa.
“Tidak ada kerukunan tanpa toleransi. Dalam konteks sosial
kemasyarakatan hidup rukun dan damai adalah harapan semua orang,” ucap
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Tengah, Prof
Zainal Abidin , Sabtu (16/3/2024).
Menurutnya orang lain membutuhkan nilai bertoleransi apa lagi dalam
momen bulan Ramadhan sangat dibutuhkan sikap-sikap saling menghormati
satu sama lain.
“Orang yang tidak berpuasa perlu menghormati orang sedang berpuasa,
tidak boleh terlalu demonstratif makan dan minum di tempat umum saat
waktu puasa,” ujarnya.
Ia mengatakan Islam harus mengayomi umat lainnya dalam hubungan
sosial, dengan begitu dapat tercipta keharmonisan di tengah masyarakat
guna menjaga kerukunan dan kedamaian antarumat beragama.
“Jangan hanya melihat perbedaan, tetapi lihatlah sisi persamaan, bila
perspektif masyarakat menilai sesuai dengan mengedepankan persamaan,
saya yakin tidak ada pertikaian mengatasnamakan agama,” kata pakar
pemikir Islam modern itu.