Ulama Muda: Bersama Kami, BNPT Tidak Sendiri

Jakarta—Beberapa tahun terakhir banyak sekali bertebaran media online yang sering mengumbar provokasi sesat, kafir dan hasutan lainnya yang dituduhkan kepada kelompok lain melalui di dunia maya.  Umumnya media online seperti itu tidak pernah mencantumkan nama pemilik dan tidak ada penanggungjawabnya. Media-media tersebut sungguh sangat meresahkan.

Demikian ungkapan awal yang disampaikan oleh koordinator pelaksana kegiatan sekaligus Pimpinan Redaksi NU Online, Savic Ali, dalam sambutan kegiatan Penguatan Jaringan Anti Radikalisme di Dunia Maya untuk Ulama Muda yang dilaksanakan di Hotel Acacia, Jakarta (15/06/15). Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dengan NU Online yang merangkul komunitas penggiat media online berbasis pesantren dari berbagai daerah.

“Kita yang berkumpul di sini adalah teman-teman yang sudah lama aktif dalam memerangi dan membendung radikalisme di dunia maya. Bahkan di antara mereka tidak mempunyai kantor dan hanya berbekal handphone, namun mempunyai  banyak website dan followers yang dikelola secara suka rela. Dengan kerjasama ini, BNPT tidak sendiri dalam upaya membendung maraknya radikalisme di dunia maya” ungkap savic.

Lebih lanjut Savic mengungkapkan tiga tahun yang lalu website garis keras dengan mengumbar konten negatif penuh hasutan, kebencian dan kekerasan merasa tidak ada lawan tanding. Namun semakin meleknya komunitas dan ulama pesantren khususnya kalangan generasi mudanya terhadap teknologi dan informasi memberikan perlawanan baru terhadap penyebaran ajaran radikalisme di dunia maya.

“selama ini setelah kami telusuri, mereka yang sering menjelek-jelekkan kelompok lain itu ternyata pengetahuan keagamaannya dangkal dan kerap belajar agama secara instan. Sedangkan yang berkumpul di sini ini adalah ulama muda yang sudah lama bergelut dengan pengetahuan agama melalui sumber yang benar di pesantren” imbuh Savic.

Turut Hadir dalam pembukaan acara tersebut, Wakil Ketua PBNU, KH. As’ad Ali. Dalam sambutannya As’ad mengingatkan bahwa bahaya yang sebenarnya dari terorisme adalah radikalisme. Terorisme hanya bisa diatasi apabila radikalisme itu dihilangkan. Hari ini ajaran radikalisme tersebut sudah cukup mudah mempnegaruhi generasi muda.

Dalam kesempatan itulah, As’ad mengapresiasi kegiatan BNPT sebagai langkah yang tepat untuk merangkul komunitas ulama muda pesantren dalam membendung radikalisme di dunia maya.  Ulama muda ini dipandang sebagai generasi yang harus mengumandangkan jihad baru di dunia kontemporer. Jihad yang berarti berani hidup untuk Tuhan, bukan sekedar berani mati demi Tuhan.

Hal senada diungkapkan  oleh Sestama BNPT, Mayjen TNI Abdurrahman Kadir, yang hadir sebagai keynote speaker dalam kegiatan tersebut. “ Hadirnya para ulama muda dalam kegiatan ini merupakan suatu modal dan menambah kepercayaan kami bahwa BNPT tidak sendirian dalam memerangi paham radikal terorisme”. Ungkapnya.

Selama ini penyebar konten negatif di dunia maya, menurut Abdurrahman Kadir, hanyalah segelintir orang tetapi selalu membuat kebisingan. Sementara kelompok yang moderat lebih banyak diam dalam melihat fenomena radikalisasi di dunia maya tersebut. Namun, kegiatan tersebut menjadi bukti bahwa kelompok moderat tersebut sebenarnya cukup kuat dan merupakan potensi besar dalam membendung arus radikal terorisme di dunia maya.

“kedatangan saudara, ulama muda, dari berbagai daerah pada kegiatan ini kami anggap sebagai bentuk dukungan dan kerjasama sinergis BNPT dengan ulama dan komunitas pesantren dalam mendukung program kami di tahun 2015 sebagai tahun damai di dunia maya dengan mengajarkan generasi muda tentang wawasan kebangsaan dan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin” tandas Sestama yang hadir sekaligus membuka acara tersebut.

Kegiatan Workshop ini dijadwalkan berlangsung selama 3 hari dengan target peserta dari berbagai daerah. Beberapa peserta yang hadir seperti perwakilan pesantren al-Islami Lampung, Pesantren NU Padang, al-Kautsar al-Akbar Medan, Pesantren Hidayatullah Batam, Pesantren Brabo Grobogan, Pesantren Ciamis, Pesantren Pandanaran, Pesantren Menes Banten, PP Lakpesdam, PPM Aswaja serta pengelola website moderat seperti Muslimmedianews, , Islami.co, Sarkub.com, sufinews.com, suara-muslim.com, islammoderat.com, cyberdakwah.com, arrahma.co.id, dan lembaga pers kampus Islam negeri sperti STAINU Jakarta, UIN Jakarta, Semarang, Surabaya, Malang dan Yogyakarta.