Semarang – Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang perkuat
kerja sama Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan Universitas Katolik
Soegijapranata (Unika/SCU) Semarang.
Selain untuk memperkuat Tri Dharma Perguruan Tinggi, kerja sama ini
sekaligus menjadi implementasi dari moderasi beragama yang dilakukan
oleh kedua universitas keagamaan yang ada di Kota Semarang tersebut.
Rektor UIN Walisongo Semarang, Prof Imam Taufiq mengungkapkan, UIN
Walisongo merupakan universitas Islam yang mengusung nilai Unity of
Sciences yang memadukan ilmu agama dan pengetahuan.
Demkian halnya dengan Unika Soegijapranata, yang merupakan universitas
Katolik, yang selama ini telah bermitra dengan UIN Walisongo, terutama
dalam misi kemanusiaan hingga adanya fakultas kedokteran.
“Unika juga berperan konkret dalam percepatan terwujudnya Fakultas
Kedokteran UIN Walisongo dan kami mengucapkan terima kasih untuk itu,”
ungkapnya, usai penandatanganan MoU di Ruang Conference Gedung
Fransiskus Asisi lantai 4.
Prof Imam Taufiq berharap, ini akan menjadi trigger awal kolaborasi,
jaringan, dan hal lain yang perlu dijalin bersama. Termasuk dukungan
SDM dan kolaborasi sarana prasarana dalam pembentukan Fakultas
Kedokteran di UIN Walisongo Semarang.
Selain kerja sama dalam pendirian Fakultas Kedokteran bisa
disinergikan pula dalam hal moderasi beragama. Karena UIN Walisongo
memiliki Rumah Moderasi Beragama yang sudah diresmikan pada 2019.
Terlebih, terkait dengan moderasi beragama, sejauh ini juga menjadi
salah satu mata kuliah yang diajarkan di UIN Walisongo dan
kurikulumnya sudah didesiminasikan ke berbagai universitas.
“Karena keragaman beragama adalah wujud keramahan Allah. Maka
toleransi perdamaian saling menyayangi menjadi sesuatu yang harus
diwujudkan dalam misi kemanusiaan. Salah satunya melalui pembangunan
Fakultas Kedokteran,” jelas dia.
Sebelumnya, penandatanganan MoU dilaksanakan oleh rektor UIN Walisongo
Semarang dan Rektor Unika Soegijapranata, Dr Ferdinandus Hindiarto.
Rektor Unika Soegijapranata, dalam kesempatan ini, menyambut baik
kerja sama yang dibangun dengan Fakultas Kedokteran UIN Walisongo.
“Institusi kita saling berdekatan dan bisa berkolaborasi demi bangsa,”
katanya.
Di tengah maraknya kampus yang membuka Fakultas Kedokteran, namun
kebutuhan akan dokter masih cukup banyak di negeri Ini. Sehingga
sinergi dan kolaborasi ini penting dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
dokter di Indonesia.
“Semoga kerja sama berjalan dengan baik dan tidak terbatas pada
Fakultas Kedokteran namun bisa dikembangkan pada fakultas yang lain,”
ungkap rektor.