Palu – Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura menyatakan bahwa Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu menjadi pusat kajian dan pengembangan peradaban Islam moderat di wilayah itu.
“UIN Palu episentrum peradaban manusia, sekaligus pusat pengembangan peradaban Islam di Sulteng,” ucap Rusdy Mastura dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Pemprov Sulteng, Fahruddin Yambas, di Palu, Rabu (17/5).
Dalam sambutannya, Gubernur mengatakan bahwa UIN Palu menjadi wajah Sulawesi Tengah dalam pengembangan peradaban keislaman dan pembinaan umat beragama. Sehingga UIN Palu sebagai perguruan tinggi keagamaan Islam negeri, layak menjadi pusat kajian keislaman dan pengembangan peradaban Islam.
“Jika ingin melihat dan belajar tentang peradaban di Sulteng, maka UIN menjadi tempatnya,” ucapnya.
Gubernur bersyukur dengan kondisi UIN yang kini semakin membaik usai luluh lantak akibat goyangan gempa bumi dan terjangan tsunami 28 September 2018.
“Semoga UIN Datokarama Palu terus berkembang maju dan terus berjaya sebagai episentrum peradaban umat Islam dan dakwah Islam Rahmatan Lil’alamin,” katanya.
Ia juga meminta UIN Datokarama dapat memproteksi umat dari paham konservatisme dan liberalisme beragama yang kian marak.
“Kaum konservatif memiliki pemahaman agama yang lebih berat ke wawasan tekstual dengan mengeliminir akal logikanya sementara kaum liberalis justru lebih berat pada akal logikanya yang tercabut dari wawasan tekstual,” ujarnya.
Untuk itu jajaran UIN Datokarama diharap dapat menyampaikan gagasan-gagasan keseimbangan untuk mencegah polarisasi kedua poros tadi.
“Semoga UIN Datokarama dapat melakukan terobosan-terobosan untuk menjaga dan mengawalnya sebagai panglima moderasi beragama,” ungkap Gubernur.