Jakarta – Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Sulawesi
Tengah, memperkuat pemahaman mahasiswa baru tentang moderasi beragama
untuk membentuk mahasiswa yang moderat.
“Mahasiswa UIN Datokarama harus moderat secara intelektual/pemikiran
dan perilaku,” kata Rektor UIN Datokarama Palu Profesor Sagaf S
Pettalongi, di Palu, Selasa (29/8).
Penguatan pemahaman tentang moderasi beragama dilakukan oleh UIN
Datokarama Palu melalui kegiatan matrikulasi yang diikuti 1.586
mahasiswa baru.
Profesor Sagaf yang merupakan pakar manajemen pendidikan mengemukakan
bahwa mahasiswa UIN Palu harus memahami secara utuh mengenai moderasi
beragama, substansi, dari perbedaan agama dan keyakinan yang ada,
disertai dengan akhlak dan moral yang baik.
Dia mengatakan, mahasiswa UIN Palu berkewajiban untuk bersikap
moderat, menerima dan menjunjung tinggi perbedaan agama dan keyakinan
yang ada dalam kehidupan sosial keagamaan di tengah masyarakat.
Indonesia, ujar dia, dihuni oleh masyarakat yang terdiri dari berbagai
latar belakang agama, budaya, suku dan bahasa. Kemajemukan yang ada
merupakan Sunnatullah yang telah ditetapkan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Maka, kata dia, tidak boleh ada pemaksaan kehendak atau pemaksaan
suatu pendapat di Tanah Air ini. Oleh karena itu, dibutuhkan pemikiran
dan sikap yang moderat, yang dapat menerima dan menjunjung tinggi
perbedaan yang ada.
“Moderasi beragama bukanlah moderasi agama. Sebab, moderasi beragama
berada pada tataran sosiologis yang dalam wilayah praktik keberagamaan
di kehidupan sosial kemasyarakatan dan menjalin hubungan sosial dengan
orang lain,” katanya menjelaskan.
Sementara pada tataran teologis, kata dia, setiap orang berhak, bahkan
seharusnya meyakini kebenaran agamanya, tetapi pada saat yang sama
dalam tataran sosiologis harus memahami bahwa orang lain juga memiliki
keyakinan terhadap ajaran agama mereka.
“Optimalisasi implementasi konsep moderasi beragama menjadi salah satu
prioritas UIN Datokarama baik di dalam lingkup kampus maupun di
eksternal kampus,” ujarnya.
Di internal kampus, kata dia, moderasi beragama diakomodasikan dalam
bentuk berbagai kegiatan pendidikan dan pembelajaran reguler maupun
non-reguler.
“Termasuk salah satunya adalah PBAK, Matrikulasi dan pembinaan di
Mahad Aljamiah, menjadi pendekatan dalam pembinaan wawasan mahasiswa
tentang moderasi beragama,” ungkap Rektor.