Palu – Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama memperkuat
implementasi Islam moderat dalam rangka meningkatkan kualitas
perdamaian masyarakat dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) di tengah kemajemukan yang ada.
Rektor UIN Datokarama Profesor Lukman S Thahir, di Kota Palu, Rabu,
mengemukakan bahwa pengembangan perguruan tinggi tersebut dalam kurun
waktu empat tahun ke depan mengacu pada visi Islam moderat.
“Visi kami adalah Islam moderat, lokal wisdom, terdepan dalam
pengembangan integrasi ilmu, enterpreneurship dan lokal wisdom yang
berwawasan Islam moderat tahun 2031,” ujar Lukman S Thahir dalam
keterangannya,
UIN Datokarama saat ini mempertajam visi tersebut lewat workshop yang
menghadirkan seluruh komponen civitas akademik perguruan tinggi negeri
tersebut.
UIN Datokarama juga menghadirkan cendekiawan muslim Profesor Amin
Abdullah, Ketua Umum HPN Tyovan Ari Widagdo dan Pemerhati Budaya
Doktor Suaib Djafar.
Dalam workshop itu, Profesor Lukman mengatakan bahwa memahami Islam
moderat harus dengan pendekatan linguistik dan pendekatan historis.
Ia menjelaskan, Islam moderat bukan aliran kepercayaan, faham, atau
mazhab. Melainkan sebagai sistem berfikir dan memahami serta
mengimplementasikan nilai – nilai ajaran agama yang mengakomodasi
empat indikator moderasi beragama Kementerian Agama.
Munculnya Islam moderat dipengaruhi tiga faktor, pertama, adanya
stigmatisasi negatif dunia barat terhadap Islam sebagai agama
kekerasan. Ke dua, terjadi distorsi kekuasaan politik Islam timur
tengah. Ke tiga, masalah polarisasi pemikiran Islam di Indonesia.
UIN Datokarama sendiri dalam memaknai Islam moderat, sebut dia, yaitu
Islam dengan model universal hostpitality. Profesor Lukman mengutip
konsep keramahtamahan oleh Emanuel Kant. Di mana, setiap manusia lepas
dari suku, agama, ras, ataupun situasi sosial dan budayanya, memiliki
hak untuk mengunjungi setiap orang. Atau setiap orang adalah tetangga
bagi orang lain.
Islam moderat dalam pandangan UIN Datokarama, ujar dia, juga sebagai
prinsip pemandu untuk melindungi masyarakat dari pikiran dan tindakan
yang tidak manusiawi dan mencederai nilai – nilai kemanusiaan.
“Oleh karena itu, kita harus menjadi pelaku utama dalam menguatkan
Islam moderat,” kata Profesor Lukman.
Dengan demikian, UIN Datokarama, menurut dia, akan menjadi rumah besar
bagi semua agama di Indonesia.