UIN Datokarama Kenalkan Moderasi Beragama kepada Remaja Tolitoli

Palu – Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, mengenalkan
moderasi beragama kepada remaja dan masyarakat umum di Kabupaten
Tolitoli, Provinsi Sulawesi Tengah, untuk membentuk masyarakat yang
moderat secara pemikiran dan perilaku.

“UIN mengenalkan moderasi beragama dalam rangka membina wawasan
keberagamaan masyarakat, untuk membentuk umat beragama yang moderat,”
kata Rektor UIN Datokarama Profesor Sagaf S Pettalongi, di Palu, Senin
(4/9).

UIN Datokarama melalui Pusat Studi Gender dan Anak LP2M melaksanakan
pembinaan penguatan nilai – nilai moderasi dan kebangsaan pada remaja
di Desa Soni, Kecamatan Dampal Selatan, Kabupaten Tolitoli.

Pembinaan tersebut melibatkan 50 peserta yang terdiri dari masyarakat
umum dan remaja di Kecamatan Dampelas Selatan.

Rektor Sagaf Pettalongi mengemukakan bahwa UIN selaku perguruan tinggi
negeri perpanjangan negara di daerah yang bertanggung jawab dalam
penyelenggaraan pembangunan sumber daya manusia, terus mengoptimalkan
pembinaan masyarakat.

Pembinaan masyarakat itu, ujar Rektor, dilakukan melalui berbagai
kegiatan sebagai wujud implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi,
khususnya pengabdian masyarakat.

Sagaf Pettalongi menjelaskan moderasi beragama dapat dikatakan sebagai
cara beragama yang moderat, untuk menghindari keekstreman dalam
praktik beragama.

“Moderasi beragama bukanlah moderasi agama. Sebab, moderasi beragama
berada pada tataran sosiologis yang dalam wilayah praktek keberagamaan
di kehidupan sosial kemasyarakatan dan menjalin hubungan sosial dengan
orang lain,” katanya.

Sementara pada tataran teologis, kata dia, setiap orang berhak dan
bahkan seharusnya meyakini kebenaran agamanya, tetapi pada saat yang
sama dalam tataran sosiologis harus memahami bahwa orang lain juga
memiliki keyakinan terhadap ajaran agama mereka.

Moderasi beragama menjadi pendekatan untuk peningkatan wawasan umat
beragama yang diharapkan berdampak pada pemikiran dan sikap serta
upaya menjadikan agama sebagai dasar dan prinsip untuk selalu
menghindarkan perilaku kekerasan, mencari jalan tengah yang menyatukan
semua elemen dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara dan berbangsa
Indonesia.