Dubai – Pemerintah Uni Emirat Arab dan China dikabarkan sepakat untuk berbagi informasi intelijen dalam upaya melawan praktek pencucian uang dan pendanaan organisasi terorisme. Hal itu disampaikan oleh Unit Intelijen Financial Bank Sentral Uni Emirat Arab pada Rabu (4/8).
Dikutip dari Reuters, badan tersebut mengatakan bahwa pihaknya akan saling bertukar informasi intelijen dengan Pusat Analisis dan Pengawasan Anti-Pencucian Uang China, terkait semua transaksi yang dicurigai sebagai praktek pencucian uang, pendanaan kelompok teroris dan semua individu yang terlibat di dalamnya.
Setelah selama ini dipandang sebagai salah satu pusat peredaran uang haram, Uni Emirat Arab beberapa tahun belakangan ini terus berjuang untuk lepas dari citra buruk tersebut dan pada Februari lalu mereka membentuk sebuah badan anti-pencucian uang dan Kontra pendanaan terorisme.
Sementara itu, China sendiri merupakan partner perdagangan terbesar bagi Uni Emirat Arab pada tahun 2019, dengan nilai perdagangan kedua negara tersebut mencapai USD 29 Miliar.