Ucapkan Selamat Milad ke-60, Presiden Jokowi Harap UIN Ar-Raniry Jadi Motor Penggerak Toleransi

Jakarta – Presiden Joko Widodo atau Jokowi menginginkan Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh mempertahankan rekam jejak sebagai kampus ‘Jantong Hate Rakyat Aceh’. Dia juga menginginkan mahasiswanya berkontribusi nyata terhadap pembangunan bangsa dan negara.

“Saya berharap UIN Ar-Raniry dapat menjadi motor penggerak dalam menciptakan sumber daya yang berjiwa rukun, berjiwa toleran yang mampu menyebarkan nilai-nilai Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta,” kata Jokowi, saat rapat senat terbuka dalam rangka memperingati Milad ke-60 lewat virtual, Kamis (30/11).

Sebagai Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri tertua ketiga di Indonesia, kata dia, UIN Ar-Raniry harus mampu menciptakan lebih banyak inovasi. Baik di bidang industri halal, keuangan syariah, produk syariah, akuntansi syariah, kewirausahaan Islam, manajemen keuangan Islam dan lain-lainnya.

“Saya yakin seluruh sivitas akademika UIN Ar-Raniry mampu mengambil peran ini dan mampu terus berkarya menghadirkan solusi yang bermanfaat bagi umat, bangsa dan dunia,” jelasnya.

Senada hal tersebut, Pj. Gubernur Aceh Achmad Marzuki yang diwakili oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Bustami juga turut mengucapkan selamat atas peringatan Milad ke-60 dan juga raihan Akreditasi Unggul dari BAN-PT yang diperoleh UIN Ar Raniry belum lama ini.

“Enam puluh tahun bukanlah waktu yang singkat, selama itu kampus ini telah menjadi wadah bagi para cerdik cendekia muslim untuk mendalami dan mengembangkan ilmu, sebagai usaha untuk menguatkan iman dan menghindarkan diri dari penyimpangan, serta menyumbangkan pemikiran untuk kejayaan nusa, bangsa, dan agama,” kata Bustami.

Dalam rangkaian kesyukuran hari jadi UIN Ar Raniry ini, Sekda Bustami berharap kiranya tradisi keilmuan yang telah berakar dan berkembang di kampus ini, tetap terpelihara.

“Tidak hanya tinggal di kampus sebagai teori yang hanya dituliskan dalam berbagai laporan penelitian, namun harapan saya, ilmu-ilmu yang dikaji, didalami dan dikembangkan di UIN Ar-Raniry dapat menjadi pegangan masyarakat di luar dunia kampus,”ungkap Bustami.