Manokwari – Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Manokwari, Papua Barat meningkatkan kemampuan para narapidana yang beragama Islam dalam membaca Alquran sebagai bagian dari pembinaan dilakukan lapas setempat kepada napi.
Kepala Lapas Kelas IIB Manokwari Jumadi di Manokwari, Senin (27/2/2023), mengatakan program pembinaan mental spiritual menjadi hal yang penting karena akan mengubah sikap dan perilaku mereka pada masa mendatang menjadi lebih baik.
“Mulai dari mengaji, baca aksara Arab atau iqra sampai Alquran,” kata dia.
Materi pembinaan mental spiritual narapidana menerapkan kurikulum yang diadopsi dari salah satu pesantren di Manokwari.Ia mengharapkan setelah mereka menjalani masa hukuman bisa mengimplementasikan ilmu pengetahuan dan kemampuan dalam kehidupan sosial sehari-hari.
“Harapannya narapidana kalau keluar bisa jadi imam masjid atau jadi dakwah jumatan,” ujar dia.
Pengelola Pembinaan Rohani Lapas Kelas IIB Manokwari Irawan Setyo Leksana menjelaskan kegiatan baca Alquran sudah dimulai sejak Maulid tahun 2022.Jumlah narapidana Muslim yang mengikuti kegiatan baca Alquran 100 orang, sedangkan dalam kegiatan itu mereka dibagi dalam empat kelompok.
Setiap kelompok mendapat kesempatan belajar satu kali dalam seminggu dimulai pada Senin-Kamis. “Selain belajar, kami terapkan praktik supaya mereka bisa menguasai Alquran,” kata Irawan.
Tenaga pengajar berasal dari narapidana yang memiliki kemampuan membaca Alquran. Metode regenerasi harus dilakukan karena suatu saat tenaga pengajar tersebut akan bebas.
Sebelumnya, pihak lapas telah berkoordinasi dengan Kementerian Agama Kabupaten Manokwari terkait tenaga pengajar para santri. Tapi sampai sekarang belum terealisasi.
Nurul Qomar, salah seorang narapidana, menuturkan bahwa pengetahuan membaca Alquran diperoleh setelah dirinya berada di dalam lapas. Ia lebih merasakan ketenangan batin karena mampu membaca Alquran dengan penuh penghayatan.
“Insyaallah kalau saya bebas, saya akan ajarkan ke anak saya dan orang lain cara baca Alquran,” ucap dia.