Twitter Indonesia Beberkan Trik Ngetwit Efektif Buat Duta Damai Yogyakarta

Yogyakarta – Twitter Indonesia kembali hadir berbagi ilmu ‘bermain’ di media sosial. Kali ini, Twitter Indonesia datang ke Yogyakarta untuk berbagi ilmu kepada para peserta Workshop Pelatihan Duta Damai Dunia Maya 2016 yang digelar BNPT di Hotel Alana, Yogyakarta, Rabu (20/7/2016). Kali ini Twitter Indonesia diwakili Agung Yudha, Public Policy Manager Twitter Indonesia.

Kehadiran Twitter Indonesia memberikan pembekalan pada peserta Workshop Pelatihan Duta Damai Dunia Maya 2016 adalah kali kedua. Sebelumnya, Twitter Indonesia sudah memberikan pembekalan kepada duta damai Jakarta, pertengahan Juni lalu. Ini menjadi kesempatan bagi para calon duta damai Yogyakarta untuk menggali ilmu sebelum nanti menjadi duta damai yang akan menggaungkan perdamaian di dunia maya.

Yudha mengungkapkan Twitter setiap 8 jam menerima retwit dan retwit. Sejauh ini, pengguna twitter tertinggi adalah anak muda dan eksekutif muda secara global. Khusus di Indonesia, pengguna twitter tertinggi di usia 35-44 tahun. Sekarang, twitter makin berkembang pesat bahkan twitter sudah bisa buat poling dan bisa bertahan selama 7 hari.

“Hari ini kami kembali datang di tengah-tengah peserta Pelatihan Duta Damai Dunia Maya untuk berbagi pengalaman sekaligus memberikan pemahaman pelatihan singkat tentang apa dan bagaimana kinerja Twitter. Penting lagi, kali ini kami akan memberikan trik ngeretwit yang efektif agar banyak mendapatkan respon dari Tweeps,” ujar Agung Yudha di awal paparannya.

Yudha menjelaskan ada beberapa trik agar retwit yang dilakukan mendapat sambutan (retwit) yang banyak. Pertama, harus fokus apa yang ingin dicapai dari retwit yang dilakukan. Selain itu, jangan ragu-ragu untuk membuat altenatif account. Kedua adalah kalau bisa, nge-retwit sudah di schedule.

“Kita harus sudah punya perencanaan. Contohnya, kalau kita mau melepas tema perdamaian, dari Senin sampai Minggu kita sudah buat schedule harian untuk melakukan retwit. Langkah itu akan sangat efektif untuk menarik follower untuk ngeretwit,” ungkap Agung.

Poin ketiga, lanjut Agung, untuk melakukan retwit, akan lebih baik menggunakan bahasa yang enak sesuai dengan suasana hati masing-masing dalam merespon isu tertentu. Selanjutnya keempat haus menjadi lebih humanis dan humor dalam setiap retwit yang dilakukan agar banyak mendapat respon. Dengan begitu akan terjadi dialog interaktif yang otomatis akan memperbanyak pembaca retwit kita.

“Dimana-mana dialog lebih efektif daripada monolog. Dengan dialog akan lebih menarik, baik buat diri kita maupun dengan orang lain,” imbuhnya.

Poin selanjutnya, membuat retwit wajib kreatif dan tidak kehilangan momen. Contohnya saat ini tengah ramai isu plagiat pidato istri calon presiden Amerika Serikat (AS) Donal Trump, saat kampanye di Ohio, Cleveland. “Kita tidak boleh menunda-nunda untuk membuat retwit. Jangan setelah isu seminggu atau dua minggu lalu, kita baru buat retwit sekarang,” tukasnya.

Dan yang terakhir, mengulangi formula yang dilakukan bila retwit-nya dinilai sukses, sampai menemukan metode baru yang lebih baik. “ni semua pendekatan general, bisa jadi dalam kondisi tertentu hal-hal ini bisa tidak berlaku. Lakukan terus sampai kita tahu apa kekuarangan dan kelebihan masing-masing,” pungkas pria berambut gondrong ini.