Paris – Aksi terorisme kembali terjadi di Paris, Prancis. Seorang pria terduga teroris menusuk polisi wanita (Polwan). Setelah menyerang Polwan tersebut, pria tersebut mengambil senjata api Polwan dan kabur ke kabur ke arah La Chapelle-sur-Erdre, dekat kota Nantes.
Dilansir dari AFP, 250 petugas kepolisian dikerahkan untuk mencari pria tersebut. Aksi baku tembak pun terjadi. Akibatnya, 2 polisi terluka terkena tembak, sedangkan tersangka tewas di tempat.
Setelah diselidiki, tidak ada motif pasti penikaman polwan tersebut. Pelaku dikenal memiliki gangguan kejiwaan serius dan dikenal radikal.
Pelaku disebut mengidap skizofrenia. Skizofrenia merupakan gangguan kejiwaan yang menyebabkan perubahan pola pikir seseorang sehingga sulit membedakan mana yang kenyataan dan mana yang bukan.
“Pikiran pertama saya tertuju pada petugas polisi yang terluka parah,” tulis Perdana Menteri Prancis Jean Castex di Twitter.
“Dia mendapat semua dukungan saya dan … dukungan dari seluruh pemerintah,” lanjutnya.
Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin turut mengunjungi lokasi insiden penikaman. Darmanin memastikan pelaku sebagai seorang radikal. Dari laporan AFP, pelaku masuk dalam daftar perburuan teroris di negara Menara Eiffel itu.
Seorang sumber yang dekat dengan penyelidikan mengatakan bahwa luka-luka yang dialami polisi wanita itu mengancam nyawanya. Tidak disebutkan identitas polwan tersebut.
Belakangan ini, para polisi Prancis telah menuntut perlindungan yang lebih baik dan hukuman yang lebih keras untuk serangan-serangan terhadap mereka.
Awal bulan ini, polisi bernama Eric Masson ditembak mati saat menyelidiki aktivitas di tempat yang menjual narkoba di kota Avignon, Prancis selatan.
Kematian Masson terjadi setelah pembunuhan 23 April lalu terhadap Stephanie Monferme, seorang pegawai kepolisian yang ditikam hingga tewas di kota Rambouillet di luar Paris dalam serangan militan terbaru di Prancis.