Aleppo – Kementerian Pertahanan Turki menuding pelaku peledakan mobil tangki minyak yang terjadi di Aleppo, Suriah, adalah kelompok teroris Kurdi Unit Perlindungan Rakyat (YPG). 40 tewas dalam peristiwa itu.
Ledakan terjadi pada hari Selasa 28 April 2020 siang waktu setempat, di pusat kota Afrin, Alepo. Turki menuduh aksi ini dilakukan YPG, yang diduga berafiliasi dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang kini telah dilarang oleh pemerintah.
“Teroris YPG/PKK melakukan serangan di Afrin menggunakan mobil tangki bahan bakar bersenjatakan bom,” kata kementerian Pertahanan Turki sebagaimana disitat TRTWORLD, Rabu, (29/4).
Hingga pukul 08.30 malam waktu setempat, jumlah korban meninggal dunia atas aksi teror bom mobil itu bertambah menjadi 40 orang warga sipil. 11 orang anak-anak diantaranya ikut tewas akibat aksi biadab itu.
Selain itu, belasan bangunan toko dikabarkan mengalami kerusakan parah. Di samping itu, puluhan warga sipil lain yang berada di lokasi kejadian menderita luka bakar akibat dalam ledakan yang justru terjadi di saat Ramadhan.
Perlu diketahui, sejak Januari 2019, Turki sempat melakukan operasi militer besar-besaran untuk membersihkan kelompok teroris YPG/PKK di Kota Afrin. Operasi militer Turki itu dikenal dengan sebutan Operasi Cabang Olive.
Sebelumnya, pada tahun 2016, militer Turki juga telah meluncurkan trio operasi anti-teroris yang sukses melintasi perbatasannya di Suriah utara untuk mencegah pembentukan koridor teror dan memungkinkan penyelesaian damai penduduk lokal: Euphrates Shield (2016), Cabang Zaitun (2018) dan Peace Spring ( 2019).
Dalam lebih dari 30 tahun kampanye terornya melawan Turki, PKK terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS dan UE. PKK juga dituding sebagai kelompok telah bertanggung jawab atas kematian 40.000 orang, termasuk wanita, anak-anak, dan bayi selama ini.