Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan

Turki Tangkap Kembali 41 Tahanan ISIS di Suriah

Ankara – Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu mengatakan 41 militan Islamic State (ISIS) yang sempat melarikan diri dari kamp detensi di Suriah telah ditangkap kembali.

Dalam laporan di saluran televisi Turki pada Minggu 20 Oktober 2019, para tahanan ISIS itu ditangkap kembali di tengah pertempuran antara militer Turki dan pasukan Kurdi.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sebelumnya telah menuduh pasukan Kurdi Suriah sengaja membebaskan 750 tahanan ISIS beserta keluarga mereka masing-masing di tengah operasi militer Ankara.

Kantor berita IHA mengatakan ada beberapa warga Turki dari 41 tahanan ISIS yang ditangkap kembali. Mereka kemudian dibawa ke Turki dengan menggunakan mobil van.

Baca juga: ISIS Berusaha Kelabui dan Bunuh Pasukan SAS dengan Bom Bra

Media TRT World melaporkan, para tahanan ISIS beserta keluarga mereka berhasil ditangkap kembali oleh pasukan oposisi Suriah yang didukung Turki. Banyak dari mereka yang ditangkap kembali adalah warga negara asing, terutama asal benua Eropa. Menurut TRT World, mereka semua akan ditransfer ke zona yang dikuasai Turki di Aleppo utara.

Sementara itu, grup pemantau Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) menyebutkan bahwa milisi lokal yang didukung Turki terlibat baku tembak dengan pasukan Kurdi di beberapa lokasi. Pertempuran itu terjadi meski gencatan senjata yang dimediasi Amerika Serikat telah diberlakukan di Suriah utara.

Washington memediasi gencatan senjata selama lima hari sejak Kamis malam, yang bertujuan memperlambat invasi Turki ke Suriah utara. Ankara sepakat dengan gencatan senjata itu, namun meminta pasukan Kurdi untuk mengosongkan sebuah zona besar di sepanjang perbatasan Suriah-Turki.

Sabtu ini, pasukan pemerintah Suriah yang diminta Kurdi untuk membantu mereka, terlibat bentrok dengan milisi Turki. Kurdi telah meminta bantuan pasukan Suriah karena merasa telah ditelantarkan AS.

Invasi Turki ke Suriah utara dimulai pada 9 Oktober, usai Presiden Donald Trump memerintahkan agar pasukan AS ditarik dari perbatasan dua negara tersebut. Trump menegaskan Turki-Suriah bukan “perbatasan kami” dan sudah saatnya pasukan AS untuk pulang